Mau Modif Stance dan Hellaflush? Cermati Dulu Trik Merawatnya

Kamis, 21 Agustus 2014 | 07:03 WIB

Setelah muncul aliran hella- flush, dunia modifikasi diramaikan juga dengan sebutan stance. Sepintas, gaya stance tidak berbeda dengan hellaflush. Bahkan cenderung mirip.

Stance itu bisa diibaratkan gaya hidup modifikasi. Tidak selalu berhubungan dengan gaya elegan dan ceper. Gaya racing pun ada yang disebut dengan stance.

"Intinya membuat kendaraan tampil manis dan proses mix and match berjalan dengan baik," ungkap Ferry Soehari punggawa Concept Motorsport di daerah Kelapa Gading, Jakut. Jadi tidak masalah dengan aliran modifikasi yang dianut. Selama itu sesuai maka bisa disebut stance. Intinya look nice and done properly.

Sedangkan hellaflush itu murni sebuah aliran modifikasi, walau beberapa menyebutnya juga sebagai stance. Tujuannya, hellaflush ingin mengejar fitment pelek dan ban, sedekat mungkin dengan sasis dan fender. Semakin dekat jarak pelek dengan fender atau sasis, semakin hellaflush.

Caranya, tentu harus pilih pelek dan ban dengan offset yang sesuai. Urusan fender, minimal bagian bibir di-roll atau dilipat. Sebisa mungkin tidak melakukan wide body. Karena sudah keluar dari rancangan pabrik.

"Kalau fender digembungkan dengan cara wide body atau fender flares tentu akan memudahkan fitment pelek dan ban," ujar Adrian Teowarang pemilik gerai pelek AT Design di bilangan Permata Buana, Jakbar.

Masih menurut Adrian, tantangan menjadi kurang jika berhasil menggunakan pelek lebar. Di sini skill para penjual pelek atau bagi kaum yang suka gonta ganti pelek akan terlihat, karena dapat memadu-padankan pelek, ban dan fender. Pemilihan offset, lebar pelek dan diameter harus tepat agar hasilnya sempurna.

Nah, yang namanya berubah dari kondisi standar, pasti ada konsekuensinya nih. Mau tampil down to earth dengan super negatif camber, memang butuh perjuangan.

Terpenting, jangan malas untuk lakukan pengecekan berkala sektor kaki-kaki ya bro. Simak cara pengecekannya bro.




1. Ban bagian dalam lebih cepat habis dikarenakan camber negatif. Perlu melakukan rotasi ban setidaknya sebulan sekali, agar daerah keausan ban jadi rata.



2. Periksa undercarriage kendaraan. Semisal tangki bahan bakar, tabung dan pipa knalpot, bahkan oil pan mesin atau transmisi juga rentan terhadap kerusakan akibat mentok atau bahkan menyangkut saat melintasi speed bump.



3. Fender juga bisa menjadi korban jika ban terlalu rapat. Biasanya cat akan mulai terbakar akibat panas yang dihasilkan dari gesekan. Kemudian disusul dengan terkelupasnya cat dan side wall ban yang habis. Rentan sobek karena struktur reinforced sudah terkikis.



4. Cek kaki-kaki lebih intens, karena kerja kaki-kaki menjadi tidak wajar. Sokbreker, karet support, ball joint, tie rod, sampai as roda beserta karet boot-nya. Bushing juga jangan luput dari pengecekan. Umur parts kaki-kaki menjadi lebih pendek, bahkan menggunakan spare part original tidak terlalu banyak menolong. Hanya berbeda umur pakai sedikit lebih panjang.(mobil.otomotifnet.com)