Bandung - Ketika mesin mobil bekerja, dari ruang bakar tercipta uap oli yang kemudian dibuang melalui katup pcv pada cover kepala silinder.Uap tersebut lantas masuk ke ruang intake manifold agar bagian ini selalalu terjaga bersih.
“Sayangnya uap tersebut juga mengandung partikel oli. Akibatnya, dalam jangka waktu lama berisiko terjadi kerak pada katup isap (klep),” jelas Ferry dari Club Ayla Indonesia (CAI) saat ditemui otomotifnet.com disekretariat CAI.
Nah, Oli yang kembali terbakar pun, tambah Ferry dinilainya akan memberikan efek polusi berlebih. Untuk mengatasi itu, kini banyak beredar Oil Ctatch Tank (OCT) aftermarket di pasaran dengan harga beragam. Padahal, OCT bisa dibikin sendiri yang lebih sederhana.
Tertarik dengan OCT sederhana ini? Nih, kawan-kawan dari CAI berkreasi dengan alat-alat yang mudah ditemui di sekitar kita.
Di antaranya, sediakan botol kecap berdiameter sekitar 3 - 4 cm yang ujung pembuangannya di samping bagian atas (banyak dipakai di restoran. Kemudian selang pneumatik ukuran 5x8mm dan soket.
Berikut langkah pengerjaannya
1. Potong selang pcv dari cover silinder head.
2. Kemudian, sambungkan ujung selang pcv dengan selang pneumatik. Selang ini kita pasangkan pada botol kecap.
3. Di sisi lain pada botol kecap itu, sambungkan lagi selang pneumatik pada selang pcv yang masuk ke ruang intake manifold, rapihkan.
Karena berat jenis uap yang dihasilkan di ruang bakar berbeda dengan berat jenis oli yang terkandung di dalamnya, maka dengan sendirinya oli akan terpisah di dalam botol kecap. Dalam jarak tempuh 5000 km biasanya tertampung sebanyak 3 sendok makan oli dari uap oli dari ruang bakar.
Menurut Ferry, penggunaan OCT ini juga bisa menjadi tolak ukur terhadap jenis oli yang biasa kita pakai. "kalau kualitasnya buruk, oli yang tertampung di dalam botol kecap akan lebih banyak," tutupnya. (Mobil.otomotifnet.com)