Berburu tikus di wiper

Sabtu, 8 Maret 2014 | 11:02 WIB


Jakarta -  Ketika memfungsikan wiper terdengar berisik dan mengeluarkan bunyi saat menyapu kaca. Kadang berdecit seperti tikus keinjak, cit...cit...cit. Kadang berbunyi grok...grook...grok. “Kondisi seperti ini, tak hanya mengurangi kenyamanan berkendara. Bila dibiarkan, bisa membuat kaca tergores,” tegas Wiradi, dari PT Sumber Berkat Anugerah, distributor wiper PIAA.

Nah, sebetulnya apa saja sih pemicu bunyi-bunyi abnormal tersebut. Ini dia di antaranya.



1). Aus Termakan Usia 


Blade atau bilah pembersih wiper terbuat dari karet. Usia karet ini tak bisa bertahan lama. “Untuk kondisi normal, usia pakai wiper blade hanya setahun,” tambah pria yang berkantor di Jl. A.M Sangaji No.38, Jakpus ini. Apalagi jika mobil kerap diparkir dan terjemur di bawah matahari. Karet wiper, jadi lebih cepat ‘mati’. Karet berubah jadi keras dan getas. Akibatnya, tak lagi mampu membersihkan air di kaca. Permukaan karet tak lagi menempel sempurna mengikuti kontur kaca. Sehingga, saat melewati kaca, akan menimbulkan bunyi tak normal. Solusinya, segera ganti dengan yang baru. Bila dibiarkan, karet akan menggores.



2). Kotor

Mobil kerap dicuci. Air wiper kerap diisi. Tapi, satu yang kerap dilupakan, membersihkan blade wiper dari kotoran. Padahal, karet ini bertugas menyapu kotoran. Nah, bila penumpukan kotoran ini diabaikan. Semakin lama akan mengendap.
Otomatis, saat wiper diaktifkan, bukan karet yang menyapu kaca. Tapi, kerak kotoran. Kerak kotoran beradu dengan kaca inilah yang menimbulkan suara cit...cit...cit. Membersihkan­nya gampang. Bisa diusap dengan air sabun. Tapi, bila kerak kotoran sudah cukup membandel, bersihkan dengan air panas agar kerak melunak.

3). Salah Ukuran

Setiap tipe dan merek mobil, mempunyai ukuran wiper yang berbeda. Kadang, terjadi salah pasang. Bisa lebih panjang atau malah terlalu pendek. Akhirnya, wiper akan mentok ke lis kaca. Benturan ini juga menyebabkan bunyi tak normal.
Selain menimbulkan bunyi, bila tak segera diganti, akan merusak karet pada lis kaca. Kalau lis kaca sobek dan rusak, berdampak air masuk ke kabin.

4). Jamur Kaca & Motor Wiper

Jika wiper sudah baru, pemasangan benar, tidak ada cacat produksi, tapi masih bunyi. Mungkin masalah bukan pada wiper. Coba periksa permukaan kaca. Apakah sudah banyak jamur. Jamur ini berpotensi menyebabkan bunyi saat disapu oleh wiper.
Bila tak ada jamur, perhatikan motor wiper. Biasanya, motor ini terbungkus oleh karet. Tapi karena usia pakai, karet ini rusak yang menyebabkan air bisa menyusup ke motor. Air berubah menjadi karat. Dan saat motor berputar, karat inilah yang menyebabkan bunyi berdecit. Solusinya, cukup semprot dengan penetrant atau cairan pembersih khusus elektronik.

5). Cacat Produksi & Salah Pasang

Wiper baru tak menjamin bebas masalah. Beberapa kasus dijumpai, tangkai wiper tidak presisi dan bengkok. Karena bengkok, tekanan karet pun tidak merata. Jadi, ada sebagian permukaan karet yang tidak menyentuh kaca.
Selain itu, kesalahan pada saat pemasangan pun banyak ditemui. Wiper tidak terakit dengan sempurna. Bilah karet dilengkapi dengan pengunci. Kadang, tidak terkunci dengan benar. Sehingga wiper menjadi kendor. Karena kendor, wiper tak punya tekanan saat menyapu kaca. (Mobil.Otomotifnet.com)