Otomotifnet.com - Rabu (26/2/2014) lalu, Mini Cooper mengalami kebakaran di depan Hang Tong, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Tidak disebutkan penyebab mobil asal Inggris yang kini berada dalam grup BMW, itu sampai mengeluarkan api dari balik kap mesin.
Nah, sebagai bentuk kepedulian terhadap maraknya kebakaran di kendaraan, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku pemegang merek Daihatsu di Indonesia, menyelenggarakan workshop mengenai pencegahan kebakaran.
Kebakaran terjadi karena adanya unsur pembentuk api yang terdiri atas oksigen, panas dan bahan bakar. Kalau ketiganya muncul tak terkendali, terjadilah kebakaran. Masalahnya, ketiga bahan tersebut sangat mudah didapat pada setiap kendaraan. Pemicunya bisa saja berasal dari internal maupun eksternal kendaraan.
Kabel digigit tikus
Hubungan arus pendek listrik atau short merupakan unsur internal yang kerap menjadi sumber utama terjadinya kebakaran. Terjadinya hubungan pendek listrik akibat tahanan yang sangat kecil, sehingga arus listrik yang sangat besar akan mengalir tak terkendali. Keseringan, sumber utamanya diakibatkan kabel yang digigit oleh tikus, terjepit dan penyambungan tanpa isolator.
“Selain itu, protektor kabel yang rusak diakibatkan oleh panas pun menjadi salah satu penyebab terjadinya short circuit. Oleh karena itu, hindari jalur kabel melewati daerah panas seperti radiator atau exhaust system yang dapat menyebabkan kabel meleleh,” papar Aji Prima Barus Nurcahya, selaku Service Training Department Technical Service Division ADM.
Jika kendaraan kesayangan seperti Daihatsu Ayla yang sudah melakukan modifikasi pada bagian audio, coba perhatikan lebih mendalam mengenai kabel yang digunakan. Berdasarkan American Wire Gate (AWG), untuk arus listrik sebesar 67 Ampere dengan daya 806 W, diameter kabel yang aman digunakan berukuran 5 mm. Jika lebih kecil, kabel positif akan cepat panas dan bisa jadi sumber api.
Dok. OTOMOTIFNET.COM
Mini Cooper terbakar (26/2/2014)
Lalu, ada juga beberapa unsur eksternal yang dapat menimbulkan kebakaran. Seperti, bahan plastik yang menempel pada exhaust manifold. Selain itu, benda mudah terbakar seperti kain yang tertinggal di dalam ruang mesin pun menjadi pemicu terjadinya kebakaran. Maka dari itu, penting untuk selalu rutin mengecek kondisi ruang mesin.
Posisi parkir kendaraan pun harus diperhatikan. Hindari parkir di atas bidang rumput, karena panasnya exhaust manifold dapat menyebabkan rumput menjadi kering dan terbakar. Sisa bakaran sampah pun harus menjadi perhatian lebih, jangan sampai kendaraan parkir tepat diatasnya ataupun di sekitar bakaran sampah.
"Kebocoran pada minyak rem, minyak kopling, oli mesin dan oli power steering pun harus diperhatikan. Jika terkena intake manifold saat kondisi panas, akan menjadi sumber api," tutup Achmad Syaufi, Technical Service Division Head ADM. (Mobil.Otomotifnet.com)