Tanpa disadari, mobil yang diajak jalan jauh bisa saja mengalami benturan, gesekan atau bahkan dihujani kotoran burung, kampret atau serangga.
“Meski sudah dicuci steam, beberapa kotoran belum tentu hilang,” papar Dimas Anantya dari Mas O-Menos Body Work di bilangan Haji Nawi, Jaksel.
Mulailah dengan melakukan inspeksi ringan saat mobil dalam kondisi bersih. Pantau bagian-bagian eksterior yang rawan terkontaminasi seperti bagian gril depan, sepatbor, bumper atau sudut-sudut (pojokan) bodi.
Serangga yang kerap terperangkap saat melaju kencang, biasanya berada di balik gril atau nyangkut di kondensor AC. Bila bangkai serangga terlewat oleh semburan steam, akan menutup jalur ventilasi kondensor. Akibatnya, angin yang dibutuhkan radiator pun berkurang.
Berlanjut ke bagian sudut mobil seperti pojokan bumper atau lampu sein yang berada di sisi paling luar mobil. Nanti akan ketahuan kalau ada baret halus atau dekok akibat senggolan halus. “Mengantisipasi baret halus atau cat yang tertinggal di pojokan bumper bisa dengan wax atau rubber compound,” jelas Dimas lagi. Paling runyam kalau ada paint chip alias cat gompel akibat lemparan batu kerikil.Mau tak mau harus ditambal ulang dengan cat semprot atau kuas.
Bila dibiarkan, akan menodai warna cat dan terlihat belang. “Seringkali noda kotoran burung atau getah tak bisa hilang dengan mengandalkan sabun biasa,” jelas Dimas. Hilangkan noda dengan obat seperti wax atau compound sebelum terlambat.
Kelar dengan inspeksi atap, bisa beralih ke bodi samping dan belakang. Pastikan kondisi permukaan cat tetap mulus tanpa ada goresan. Untuk mobil dengan bodi lebar dan besar, kemungkinan untuk tergores juga lebih besar. "Untuk kualitas pernis cat yang kurang baik, kena ujung kuku saja bisa membuat goresan," papar Nico Artono dari WMA Body Detailing di bilangan Depok.
Periksa apakah mika lampu dan headlamp dalam kondisi kering. Tanpa disadari, perjalanan kemarin yang penuh dengan curah hujan tinggi akan membuat reflektor lampu terisi air. Bila dibiarkan akan menjadi lumut berwarna kehijauan yang akan mengurangi kinerja lampu.
Bila mika lampu bisa dibuka sendiri, lakukan pengeringan dengan membuang air yang terjebak di dalam reflektor sebelum timbul lumut. Masih seputar permukaan bodi mobil yang non-pelat, cermati segenap kaca mulai dari kaca depan, samping dan belakang.
Tanpa disadari terdapat water stain (noda pulau) yang tak hilang akibat air yang sempat menempel hingga kering dengan sendirinya di atas permukaan kaca akibat air yang tidak segera dilap. Namanya juga lagi di jalan dan harus sabar dengan kemacetan yang luar biasa. Bisa gunakan cairan poles (wax) untuk menghilangkan water stain tadi atau pakai cairan pembersih kaca.
Hati kembali tenang bila mobil bisa kembali seperti sediakala. (mobil.otomotifnet.com)