Sebagai kendaraan baru (di-launching Agustus 2012), banyak pemilik Brio belum melakukan penggantian pelek. Meski diakui, pelek standar 14 inci PCD 4x100 dengan ban 175/65R14 dirasa kurang pas. "Apalagi tenaga city car ini lumayan besar," ungkap Kevin Jayadi, member Brownies (Brio Owners Indonesia), sebutan pemilik Honda Brio yang tergabung di HBCI.
Bahkan ada yang mencoba sampai 8 kali untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan dengan mempertimbangkan berbagai estetika. Misal apakah pelek akan mentok (ngesrot) ke sepatbor pada kecepatan tinggi, belok atau bawa beban banyak, bagaimana juga bantingannya jika menghadapi jalan tidak mulus.
Seperti Linda Silviana yang mengadopsi pelek TE dibalut ban 195/50R15. Ia tak takut roda akan mentok meski mobilnya dimuati 4 orang penumpang. Sementara Kevin yang juga pembalap, menganggap paling tinggi cukup pakai pelek 17 inci.
Jika memaksa pakai pelek 18 inci, "Diajak menikung tidak mentok, tetapi bantingan terasa mentok pada kecepatan di atas 120 km/jam. Makanya Brio saya hanya keluar seminggu sekali. Jalan berlubang juga jadi musuh utama," urai Hamengku, pemakai pelek Forged TE dibalut ban 215/35ZR18.
Jadi, pelek ukuran berapa yang pas tanpa mengganggu kenyamanan? "Bisa pakai 16 inci dengan lebar standar 7 inci. Permukaan pelek dan ban rata dengan bodi mobil, sehingga kotoran di jalan tidak menyiprat ke bodi," jelas Yohanes dari Jayaban Autofashion di Mega Kemayoran, Jakpus.
Banyak pilihan model pelek, namun ia mengingatkan, jangan ambil desain hellaflush karena terlalu keluar. Begitupun spek ban, "Paling aman dan tidak ada masalah pakai spek 195/50R16," katanya.
Nah, para Brownies yang mau ganti pelek aftermarket, mestinya ukuran disesuaikan kebutuhan. (mobil.otomotifnet.com)