Pasalnya, ada lampu yang penerangannya bagus ketika digunakan dalam keadaan normal, namun kurang mumpuni manakala hujan turun. Misal daya sorot cahaya tidak dapat menembus hujan deras, sorotan cahaya ke aspal yang basah tidak memberi penglihatan yang baik.
Lalu lampu halogen seperti apa yang pas digunakan untuk kondisi hujan, jika kebetulan lampu standar putus dan ingin diganti? Apa yang mesti diperhatikan, warna cahaya, warna bohlamnya atau kode pada kemasan?
"Yang umum di mobil standar adalah 60/55W, 60 watt untuk lampu jauh dan 55 watt lampu dekat. Sebetulnya untuk kondisi hujan, lampu dari pabrikan sudah cukup," kata Iwan Abdurahman, Technical Section Head PT Toyota Astra Motor.
Namun sebaiknya, "Kalau hendak ganti lampu jadi lebih terang, pilih lampu yang punya watt standar tetapi bisa menghasilkan cahaya lebih terang," timpal Yanuar Gunawan, Marketing Assistant PT Osram Indonesia, pemegang lampu merek Osram di Indonesia.
Seperti pada Osram NBR Plus yang memiliki watt standar 60/55 tetapi bisa dua kali lebih terang. Atau Osram All Season, watt standar dengan cahaya 30% lebih terang, warna cahaya lampu lebih kuning.
Di pasaran banyak bohlam lampu yang berlapis (coating) warna kuning atau pelangi untuk segala cuaca. Henry, penjual lampu di Pasar Mobil Kemayoran, Jakpus menyebut ada lampu segala cuaca yang sinarnya mengandung warna ungu. Sehingga dapat menambah daya penglihatan saat hujan.
Menurut Iwan, warna tidak masalah, asal nilai standar terangnya cukup. "Dari segi safety, saat hujan lampu depan juga berguna agar pengemudi lain bisa melihat mobil kita," kata Iwan. Sinar lampu jangan membuat silau pengemudi lain. (mobil.otomotifnet.com)