Jangan sampai malah terbuai bujuk rayu mekanik, tapi ternyata hasilnya begitu-begitu saja. Yang pasti, pilihan perangkat yang telah diseleksi OTOMOTIF kali ini sudah banyak diaplikasi oleh penggemar modifikasi diesel alias diesel freak.
Tak alpa juga, berikut perkiraan setelah mengganti satu part, nantinya komponen apa lagi yang mesti ikut diganti. Maksudnya, misalkan ingin ganti turbo gede. Nah, jangan hanya membayangkan cukup beli turbo sebesar-besarnya, tapi enggak pernah beli intercooler. Pasti bakal mubazir. Toh turbo besar pun butuh pendinginan mumpuni.
Langsung diintip deh... (mobil.otomotifnet.com)
Piggyback & Stand Alone ECU
Tinggal dilihat saja peruntukkannya, ingin modifikasi ekstrem atau sekadar harian. Kalau untuk harian, cukup piggyback, nanti part ini bakal bersanding dengan ECU standar. "Piggyback hanya memanipulasi data debit solar dan udara yang masuk ke ruang bakar," papar Soleh Yusuf, tuner senior sekaligus pemilik bengkel Sigma Speed di bilangan Gatot Subroto, Jakpus.
Turbocharger
Pilihan turbo pun tak berhenti di merek ternama saja. Ambil kepunyaan kendaraan lain pun tak masalah selama ukuran AR dan boost yang diingini tercapai. Misalkan pakai turbo kepunyaan truk Mitsubishi 120PS.
Harga turbo di pasaran sendiri sangat beragam, mulai dari Rp 6,5 juta sampai Rp 35 juta. Mesti diingat juga, aplikasi turbo lebih besar, artinya bakal banyak barang yang mesti diganti. Mulai dari intercooler, lalu down pipe yang tak bisa lagi memakai bawaan mesin.
Oh ya, jangan lupa juga ketika mengganti turbo lebih besar, artinya suplai solar bakal rentan kurang kalau masih mengandalkan pasokan standar. Biasanya, ganti fuel pump dengan versi aftermarket yang punya kemampuan lebih besar, plus harus mengganti injektor yang punya debit lebih tinggi. "Minimal yang punya kemampuan 60% lebih besar dari injektor aslinya supaya enggak tekor," wanti Soleh.
Filter Udara
Prinsip turbo yang akan menghisap udara sebanyak-banyaknya perlu didukung perangkat ini. Di pasaran sendiri banyak sekali beredar kok, dari merek K&N, JFC, Simmota, Sakura dan Hurricane. Pilihannya mulai rentang harga Rp 350 ribu sampai Rp 1 jutaan.
Enaknya pakai high flow air filter, rata-rata jenis ini bisa dibersihkan tiap kali terlihat kotor. Tapi bersihkan dengan obat yang telah disediakan agar tidak merusak kandungan kain penyaring dan kawat pembungkusnya. Harga pembersihnya pun cukup di kisaran Rp 250 ribu, sudah termasuk oli khusus setelah proses bersih-bersih.
WMI
Aplikasi ini bertujuan untuk mempertahankan besaran tenaga turbo agar tidak ada yang terbuang sia-sia. Cara kerjanya dengan menyemprotkan campuran air dan methanol, sehingga suhu di saluran intake dan ruang bakar tetap terjaga. Terbayang dong, kalau selalu ditekan turbo terus-menerus, pasti pipa exhaust bisa merah menyala. Padahal, yang dicari bukan hanya temperatur tinggi, tapi gimana mempertahankan suhu mesin di temperatur idealnya.
Padahal, ketika temperatur intake terlalu panas, maka asupan solar yang masuk ke ruang bakar bisa saja terbakar lebih dulu sebelum timing yang ditentukan. Hasilnya pasti detonasi atau knocking. Nah, WMI bertugas menjaga kondisi ideal mesin tetap di siklus kerja tertentu tersebut.
Intercooler
"Range harga sekitar Rp 3 juta, tergantung ukuran," ulas Doni Satrio, pemilik bengkel DonSa Garage di bilangan Bintaro sektor 9, Tangerang. Tentu akan lebih murah seandainya bisa mendapatkan versi copotan yang masih dalam kondisi layak pakai.
Tapi ingat, pastikan lokasi intercooler bisa mendapatkan angin segar agar fungsi pendinginan tetap maksimal. Pilihan pipanya ada stainless atau aluminium yang relatif lebih cepat melepas panas.
Oh ya, jangan lupa juga untuk memasang transmission cooler atau pendingin oli girbok seandainya unit modifikasi menggunakan tipe otomatis. Fungsinya akan jadi vital karena oli transmisi bakal cepat panas.