TERGANTUNG GAS
Dilihat secara fisik, tampilannya memang beda dibanding lampu halogen standar tabung bening. Tabung lampu coating berwarna kuning, biru atau pelangi. Masing-masing merek punya istilah sendiri, ada Cool Blue, Diamond Blue, Crystal Vision, Four Season (All Weather) dan sebagainya.
"Warna-warna itu hanya variasi dan sangat tidak disarankan kalau coating di luar warna kuning dan biru. Kalau ada coating lain yang aneh-aneh akan merusak sinar cahaya itu sendiri," jelas Arief Hidayat, pemilik PT Wuerth Indah, distributor lampu mobil merek Würth dan Wealthy.
Menurutnya, kalau mau bicara warna adalah color temperature, ini tingkatan dari warna. Efek yang didapat pengendara dari lampu coating itu hasil akhirnya, yaitu warna yang keluar dari bohlam. Jadi bukan dari warna coating-nya.
Dicontohkan lampu four season 4.300 Kelvin (K) dibuat sedemikian rupa menjadi berwarna yang tujuannya menembus kabut. Kabut dapat ditembus pada ukuran 5.000-an K dampai 6.000 K. Bagaimana agar sinar lampu yang keluar bisa seperti itu, produsen menyiasati dengan melapis tabungnya pakai warna.
"Lampu coating yang dilapis itu bagian luarnya. Masalahnya di pasaran, banyak buatan dari produk tidak jelas dengan bahan coating-nya tidak bagus sehingga lapisannya mudah hilang," sambung Arief yang punya produk bohlam Wealthy Cool Blue dengan lapisan khusus.
Henry Sukmana, juragan toko aksesori mobil Variasi Variasi di Pasar Mobil Kemayoran, Jakpus menimpali, kalau kualitas coating kurang bagus harganya murah dan sinarnya juga kurang terang. Lampu dengan coating biru, cahaya yang dihasilkan putih, inilah yang biasanya disebut xenon look.
Apakah lampu coating sinarnya berkurang dibanding tabung bening? "Terang atau tidaknya bukan semata-mata hanya coating. Tetapi gas apa yang ada di dalam lampu itu. Masing-masing produsen punya gas sendiri, namun tidak ada pabrik lampu yang mengisinya dengan gas xenon. Karena xenon itu gas paling mahal," tutur Arief.
Tujuan coating sendiri mengakomodasi keperluan dari pengendara akan lampu untuk menghadapi berbagai macam cuaca, seperti varian four season.
"Coating lebih condong ke variasi, sebagai aksesori. Untuk pemakaian sehari-hari tampilan jadi lebih menarik," ujar Liong To, Sales Manager CV. Sampurna Part Niaga, selaku distributor tunggal lampu mobil merek Autovision yang menamakan lampu coating-nya Rainbow, Diamond Blue dan All Weather.
Hmm.. jadi tak ada salahnya memakai lampu ber-coating.
JANGAN IKUT-IKUTAN
Tingkat sinar yang dikeluarkan lampu mobil ber-coating pasti sudah diperhitungkan pabrik pembuatnya. "Bahkan ada merek ternama mengklaim jarak sinarnya lebih jauh sampai 35 meter, sinar putihnya bertambah 10%," kata Seah Ferry, bos Standar Motor, penjual aksesori mobil di Pasar Mobil Kemayoran, Jakpus.
Meski begitu, jangan hanya ikut-ikutan. Sebaiknya tanya ke teman atau coba di mobil teman dulu. "Sebab kita enggak tahu bagaimana kondisi mata dia (pembeli), kaca film yang dipakai di mobil konsumen juga berbeda-beda," terang Henry Sukmana.
Sepengetahuan dia, rata-rata customer beli lampu mobil enggak mengerti tentang basic lampu coating. Seharusnya mereka punya basic, biasanya hanya mau warna seputih putihnya. Biasanya konsumen bangga dengan warna putih, jadi asal beli dengan catatan seperti pakai HID. (mobil.otomotifnet.com)
Harga sepasang lampu ber-coating yang beredar di pasaran
Philips Crystal Vision H11 Rp 425 ribu
Philips Diamond Vision H1 Rp 400 ribu
Philips Blue Vision H4 Rp 275 ribu
Osram Night Breaker Plus H4 Rp 278 ribu
Autovision kisaran Rp 150-175 ribu
Wurth dan Wealthy sekitar Rp 150 ribu*
Michiba Golden Style H4 Rp 175 ribu
Michiba Super White H11 Rp 175 ribu
Michiba Platinum White H4 Rp 150 ribu