Steer By Wire, Lebih Nyaman atau Bagai Robot?

billy - Rabu, 21 November 2012 | 09:06 WIB

(billy - )


Setelah throttle by wire dan drive by wire yang selama ini lebih dikenal, Nissan mengembangkan teknologi terbaru yang dijuluki steer by wire pada bulan Oktober lalu.

Kali ini, sudut dan gerak setir tak lagi mengandalkan batang mekanis ke rack setir, tapi sudah menggunakan motor listrik. Sistemnya, tentu terintegrasi dengan EPS (Electronic Power Steering) yang telah lebih dulu muncul.

Rencananya, teknologi ini akan terpasang pada varian Infiniti terbaru, mulai 2013 mendatang. "Kita ingin agar pengemudi benar-benar merasakan gerakan setir sebagai perpanjangan tangan," ujar Takeshi Kimura, tim Nissan Driving Control Development Program.

Prosesnya, tentu gerak setir akan lebih presisi yang hasilnya membuat handling mobil lebih akurat. Belum lagi, getaran akibat kondisi jalan rusak yang biasanya terasa di setir, akan jauh berkurang.

Demi mengakomodir kecanggihan teknologi ini, Nissan pun memasang ECU tersendiri untuk mengontrol seluruh kinerja setir. Tapi, jangan bayangkan mekanisme ini bakal terpisah total loh.

Kalau iya, bakal lebih gampang dong untuk pindah posisi setir kiri dan kanan. Bisa-bisa, nanti menaruh setir di kursi belakang, sementara roda penggerak tetap di depan, hihihi...

Canggihnya lagi, Nissan juga memasang sistem kamera yang akan menjaga agar mobil tetap dalam jalurnya. Kamera ini akan melihat jalur yang ditempuh, kondisi permukaan jalan dan juga kendaraan lain di sekitar. Apabila ECU membaca ada kendaraan lain di depan dan mobil masih melaju kencang. Maka sistem akan memperingati pengemudi dengan bunyi alarm.

Kalau laju mobil masih terlalu kencang, dengan membaca jalur lain dan lingkungan sekitar, maka ECU akan menggerakkan mobil ke jalur yang masih kosong. Terdiri dari beberapa ECU, teknologi ini juga akan membuat sistem keamanan tambahan jika setir mengalami masalah.

Seandainya ada kerusakkan pada sistem, sehingga ECU setir tak bisa lagi dikendalikan, ECU lain akan memerintahkan kopling cadangan untuk menyambungkan kembali batang setir, agar pengemudi masih dapat mengontrol kemudi.

Kerennya lagi, tipikal rasa berkendara pun bisa diatur sesuai keinginan pengemudi. Jadi, ingin respon setir terasa berat ala mobil sport atau ringan ketika menghadapi jalan macet dalam kota. Tinggal pilih saja mode Sport atau Standard yang tersedia.

Meski begitu, mesti diujicoba benar-benar, apakah sistem ini nantinya memang akan meningkatkan performa berkendara, atau jangan-jangan malah menghilangkan aura mengemudi yang biasa terdapat pada setir.

Rasanya, benturan kecil ban dengan kerikil di jalan atau ketika melindas barang yang berserakan, justru membuat lebih tahu kondisi jalan sebenarnya.
 (mobil.otomotifnet.com)