Namun tidak semua mobil dilengkapi dengan peranti tambahan seperti ini. “Tetapi jangan takut, meski di mobil belum ada, tetap bisa dilengkapi. Sudah banyak aksesori khusus hujan yang dijual di pasaran dan bisa diterapkan pada mobil kesayangan,” ungkap Hendra Budiman dari Automania di bilangan Cempaka Mas, Jakut.
Seperti yang paling banyak peminat dan penjualnya adalah talang air. Peranti satu ini ditempel di bingkai jendela bagian atas. Berguna untuk menahan cipratan air hujan saat jendela dibuka sedikit. Sehingga jika AC tidak bekerja, hawa segar tetap bisa masuk tanpa harus kemasukan air juga. “Selain itu, karena udara dingin masuk ke dalam kabin, efeknya mengurangi embun yang ada di kaca depan. Sehingga pandangan ke luar tetap jelas,” lanjut Hendra. Harganya kisaran Rp 200-500 ribuan.
Selain depan, bagian belakang juga seharusnya dilengkapi dengan lampu kabut. Peranti ini biasanya digunakan pada mobil-mobil keluaran Eropa. Lantaran di sana sering terjadi cuaca yang tidak bersahabat seperti kabut dan salju. Namun enggak ada salahnya jika juga diterapkan di sini. Bermika merah, peranti ini posisinya biasa terpasang di bumper atau sejajar dengan tail lamp. Memiliki cahaya lebih terang di banding lampu kecil bawaan mobil.
Berfungsi untuk memberi tanda (posisi) kepada mobil di belakang saat cuaca berkabut atau hujan lebat. “Sayangnya banyak yang salah kaprah dengan menghubungkan kabelnya ke tuas rem. Padahal cukup dibuatkan kenob sendiri dan hanya dipakai saat cuaca buruk,” ujar Wira Sentosa dari Sacs Speedglow di Pondok Gede, Bekasi. Harganya berkisar Rp 200 ribu – 1,25 juta.
Pilih yang model mangkok agar kotoran atau air tidak membasahi karpet dasar mobil. Pilih juga bahannya yang enggak licin. Sebab kalau basah bisa bikin bau dan licin. “Bikin aroma enggak sedap di dalam kabin,” ucap Hendra lagi. Satu set karpet biasanya dijual sekitar Rp 1 jutaan.
Aksesori lain yang menunjang saat berkendara dicuaca hujan adalah karet balon. Buat mobil-mobil yang belum dilengkapi dengan peredam pintu berupa karet balom bisa memanfaatkan peranti seharga Rp 35 ribu permeter ini. “Jika menggunakan model karet balon, celah antara pintu dan bodi jadi tertutup rapat. Sehingga air hujan enggak bisa menerobos masuk,” tutup Hendra (mobil.otomotifnet.com)