OTOMOTIFNET – Tren mobil yang hemat bahan bakar tapi tetap bertenaga semakin digandrungi. Kapasitas mesin kecil jadi pilihan banyak pabrikan mobil di dunia. Tak anyal berbagai pengembangan teknologi dilakukan untuk tetap membuat mesin kecil bertenaga.
Ambil contoh Volkswagen yang memiliki mesin bensin berkode TSI. Meski kapasitasnya kecil hanya 1400cc tapi diklaim memiliki power yang sebanding dengan mesin berkapasitas lebih besar. Dual charger yang disematkan pada mesin ini dipercaya efektif mendongkrak tenaga.
Proyek yang sama kemudian dilirik juga oleh Ford untuk menciptakan mesin kecil bertenaga besar. Konsepnya sama dengan VW yang menggunakan dual charger, yaitu memperbanyak udara yang masuk ke ruang bakar, bedanya Ford hanya mengembangkan satu supercharger yang diberi nama Blade Supercharger.
Untuk mengembangkan teknologi supercharger ini, UK Technology Strategy Board rela menggelontorkan dana untuk mendukung konsorsium yang melakukan riset. Konsorsium yang terdiri dari, pemasok komponen otomotif, Ricardo bekerjasama dengan perusahaan pengembang, Lontra dan tentunya pabrikan asal Amrik, Ford.
Variable supercharger ini memiliki cara kerja mirip perangkat mesin rotary yang dibungkus oleh sebuah ruang vakum yang disebut toroidal. Fitur kunci pada blade supercharger ini adalah sebuah pisau yang berputar, yang melewati kisi-kisi pada setiap siklus putaran.
Pisau ini berfungsi untuk memampatkan udara masuk. Kemudian, udara tersebut disalurkan keruang bakar melalui kisi-kisi yang terletak di sampingnya. Yang pasti dengan konstruksi ini membuat bentuknya kompresor lebih kompak.
Hebatnya lagi, dalam kinerjanya Blade tidak membutuhkan oli. Namun, dapat meningkatkan performa hingga 20 persen lebih baik dari perangkat supercharger lainnya. Blade supercharger juga diklaim lebih minim getaran dan lebih senyap.
Menurut Jason King, Chief Engineer Ricardo. “Blade supercharger mampu menunjukan potensi dalam memberikan efisiensi saat berkendara,” ungkapnya. “Ricardo menyambut baik kesempatan untuk memberikan pengalaman panjang dalam inovasi otomotif kami untuk proyek tersebut,” King menambahkan.
Proyek ini diperkirakan memakan waktu satu tahun. Bahkan para pekerja berusaha menyiapkan kendaraan yang akan dites selesai tahun ini juga.
Penulis/Foto: Ilham,Popo/Ricardo