OTOMOTIFNET – Sudah baca pengalaman first drive dan memahami cara kerjanya Kijang listik buatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)? Kalau sudah sekarang saatnya berhitung efisiensi yang bisa diperoleh. Kijang berwarna putih ini tidak lagi menggunakan mesin 5K 1.500cc tapi telah dikonversi dengan motor listrik 3-Phase Induction AC.
“Sesuai dengan konsep awal, kita memang mau menciptakan kendaraan dengan biaya operasional yang lebih murah dan mobil listrik inilah salah satu solusinya. Silahkan hitung, pasti lebih hemat dengan motor listrik ketimbang mesin bawaan Kijang,” tantang Ir Abdul Hapid, Ka Bidang Peralatan Transportasi P2 (TELIMEK), Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik, LIPI Bandung.
Untuk pemakaian energi, motor listrik yang dipakai Kijang listrik ini rata-rata membutuhkan 24 watt per kilometer. Jika tarif dasar listrik Rp 750 per Kwh, maka biaya per kilometer Kijang listrik ini adalah 0,24 Kwh x Rp 750 = Rp 180.
Mari bandingkan dengan mesin 5K bawaan Kijang Super. Taruhlah konsumsi bahan bakar Kijang 1:8. Artinya biaya per kilometer Rp 4.500 : 8 = Rp 562,5. Dengan motor listrik terbukti lebih murah tiga kali lipat dibanding mesin konvensional.
Bagaimana dengan tenaganya? Diukur dengan dyno dari roda belakang, denganm motor listrik AC 96 Volt, Kijang ini juga memiliki max power sekitar 52 hp atau lebih rendah dari mesin bawaan Kijang yang mencapai angka 70hp.
Tapi torsinya jauh mengalahkan mesin standar Kijang yang hanya 114 Nm. Motor listrik ini mampu mencapai max torsi hingga 156 Nm.
Gimana, Lebih murah, performa tak jauh berbeda, ramah lingkungan pula!
Penulis/Foto: Popo/Yosi