OTOMOTIFNET - Ekspektasi cukup besar mulai terlihat memasuki tahun macan api ini. Pasalnya beberapa produsen dan sole agent komponen car audio, mulai bergeliat mendatangkan varian terbaru versi 2010.
Acuannya tetap utamakan aspek multifungsi serta kepraktisan buat seluruh kalangan, baik pemain profesional maupun mayoritas entry level sekalipun.
Seperti produk terbaru dari PT Asia Wahana Audiotama (AWA), produsen dan pengagen label Harmonic Drive dan Symbion ini, telah hadirkan beberapa peranti opsional pengganti head unit maupun speaker standar mobil.
"Barangnya sudah datang 22 Januari 2010 kemarin, dan saat ini sudah kami sebar ke semua dealer di seluruh Indonesia, kecuali Papua karena belum ada dealer kami di sana," papar Martin Kristianto, managing director AWA, saat ditemui langsung OTOMOTIF di kantornya, Gading Kirana Timur, Kelapa Gading, Jakut.
Martin yang mendesain sendiri produk Harmonic Drive serta head unit Symbion ini, mengaku masih optimis merespon pasar car audio Tanah Air, meski belakangan masih dianggapnya belum bergairah.
Produk 2010 dari AWA mencakup under seat subwoofer (subwoofer kolong) tipe HDT 8 inci seharga Rp 1,7 juta, monitor 2 DIN on-dash Symbion SY-652BT seharga Rp 2,75 juta, serta single DVD player Symbion berkode SY-218DVD yang dijual Rp 1,1 juta.
"Sebenarnya speaker split juga ada, tapi barangnya sedang dalam pengiriman," tambah pehobi fotografi ini.
Lain halnya yang ditawarkan PT Audio Plus (AP), produsen dan pengagen beberapa produk car audio berbasis sound quality.
Rumah audio yang digawangi Andreas Tjahjadi bareng Paulus Kristianto ini, pada 27 Januari 2010 lalu telah melaunching dua varian andalannya, Crescendo Opus 1 (speaker split) serta Etude 1.10 (subwoofer).
Adapun motivasi yang melatar belakangi AP merilis kedua produk terbarunya itu, karena untuk memenuhi lineup product dari Crescendo bagi kalangan entry level.
"Sebab image di kalangan awam masih menganggap, kalau Opus series hanya diperuntukkan buat kalangan profesional. Padahal sebenarnya, yang masih belajar audio pun bisa memakainya," ungkap Paulus.
Namun banderolnya seolah tak memihak kalangan entry level, sebab kedua komponen tadi harganya masih di atas Rp 1 juta per set.
Penulis/Foto: Anton / Istimewa