Siap-siap, BBM Subsidi Dipastikan Naik!

Selasa, 18 Juni 2013 | 10:25 WIB


Jakarta - Tadi malam, sidang paripurna DPR sudah memutuskan untuk menyepakati RAPBN-P 2013 menjadi UU APBN 2013, yang di dalamnya terdapat skema kenaikan BBM. Sehingga dipastikan BBM subsidi akan mengalami kenaikan.

Rencananya, BBM subsidi berjenis Premium yang semula berharga Rp 4.500 perliter akan menjadi Rp 6.500 perliter. Begitu juga dengan Solar subsidi, yang semula berharga Rp 4.500 perliter, akan menjadi 5.500 perliter.

Nah, berbagai penyiasatan harus dilakukan para pengguna kendaraan, khususnya roda empat yang selama ini mengandalkan Premium sebagai bahan bakarnya. Banyak opsi yang ditawarkan, apakah tetap menggunakan Premium, atau malah beralih ke Pertamax?

Para produsen mobil pun sepertinya sudah siap-siap saja atas kebijakan dari pemerintah ini. Mereka mengatakan, pengaruh kenaikan BBM subsidi terhadap penjualan mobil memang ada, namun tidak akan terlalu signifikan.

"Kenaikan BBM terhadap cost tidak terlalu besar. Kalau kenaikan BBM itu lebih ke arah demand-nya saja. Diawal-awal saja terasa, setelah itu kembali normal lagi," ujar Amelia Tjandra, Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor.

Malahan, Suzuki menyambut baik kenaikan harga BBM subsidi, karena membuat mereka optimis dalam mendongkrak penjualan Suzuki Ertiga. "Kenaikan BBM subsidi itu justru menjadi senjata kami," ungkap General Manager Marketing Brand II 4W PT Suzuki Indomobil Sales, Joko Utomo.

Menurutnya, kenaikan BBM tak menjadi faktor yang signifikan karena efisiensi BBM dari Ertiga sudah dikenal baik bahkan bisa menjadi selling point untuk dibandingkan dengan produk sejenis.

Pun begitu yang terlontar dari Ketua 1 Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Jongkie D Sugiarto. Ia mengatakan, penjualan mobil akan tetap stabil dan bisa menyentuh angka 1,1 juta unit di akhir tahun.

“Kenaikan harga BBM merupakan hal yang harus diterima dan tidak bisa dihindari saat ini. Tapi kami masih optimis penjualan akan stabil," jelasnya.

Ia melanjutkan, income perkapita masyarakat Indonesia juga telah mencapai 3.800 Dollar Amerika. Serta didukung pertumbuhan ekonomi dan suku bunga sebesar 5,75 persen yang stabil membuat pasar mobil tetap berjalan. (mobil.otomotifnet.com)