|
Jakarta - Di Jepang boleh terjadi bencana yang dampaknya masih mempengaruhi industri otomotif sampai saat ini, dimana terjadi kelangkaan komponen dan suku cadang kendaraan. Tapi penjualan mobil di Indonesia jalan terus.
Bahkan, Honda memprediksikan, minat konsumen untuk membeli mobil tidak akan surut meski mengetahui langkanya suku cadang kendaraan. Pasar akan tetap bergulir seperti biasa.
"Terhadap industri memang terpengaruh, tapi untuk penjualan, bencana Jepang tidak akan menyurutkan niat konsumen untuk membeli mobil baru," ujar Direktur Marketing dan Aftersales Service PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy.
Hanya saja, Jonfis menambahkan, yang akan terjadi nanti bakal menciptakan sebuah kondisi dimana permintaan akan lebih tinggi daripada suplai. "Tapi itu kan sementara, selanjutnya akan baik kembali, saya percaya recovery di Jepang berjalan cepat," ujarnya.
Karena, bencana alam tidak akan mempengaruhi niat konsumen untuk membeli mobil baru, kecuali kalau yang terjadi adalah krisis ekonomi, itu jelas bisa membuat konsumen menahan diri untuk membeli mobil. (mobil.otomotifnet.com)
Bahkan, Honda memprediksikan, minat konsumen untuk membeli mobil tidak akan surut meski mengetahui langkanya suku cadang kendaraan. Pasar akan tetap bergulir seperti biasa.
"Terhadap industri memang terpengaruh, tapi untuk penjualan, bencana Jepang tidak akan menyurutkan niat konsumen untuk membeli mobil baru," ujar Direktur Marketing dan Aftersales Service PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy.
Hanya saja, Jonfis menambahkan, yang akan terjadi nanti bakal menciptakan sebuah kondisi dimana permintaan akan lebih tinggi daripada suplai. "Tapi itu kan sementara, selanjutnya akan baik kembali, saya percaya recovery di Jepang berjalan cepat," ujarnya.
Karena, bencana alam tidak akan mempengaruhi niat konsumen untuk membeli mobil baru, kecuali kalau yang terjadi adalah krisis ekonomi, itu jelas bisa membuat konsumen menahan diri untuk membeli mobil. (mobil.otomotifnet.com)