Jakarta - Berkendara ketika libur lebaran dengan kepadatan dan kemacetan yang panjang, sesungguhnya bukanlah hal mudah. Kepenatan dan letih mampu cepat menyerang. Ini bisa menyerang ketika perjalanan berangkat libur lebaran dan juga saat kembali dari libur lebaran. Jika sudah demikian, konsentrasi bisa menurun.
Dalam berkendara ini, menjaga jarak antar kendaraan wajib hukumnya. Ada beberapa patokan untuk menjaga jarak supaya berkendara tetap aman, dan bisa sampai tujuan dengan selamat.
Marcell Kurniawan, Training Director dari Real Driving Center (RDC) memberikan beberapa tipsnya.
1. Lakukan penghitungan. “Cari benda yang statis. Bisa pohon atau tiang listrik. Saat mobil di depan melintas di benda tersebut, kita mulai menghitung. Seribu satu, seribu dua, seribu tiga. Saat mobil kita melintas di hitungan seribu tiga, berarti jarak aman,” sebutnya. Ini dikenal dengan nama three second role.
2. Tambah hitungan. Perilaku yang sama wajib dilakukan saat ada mobil belakang yang menempel. Namun, caranya harus ditambah 1 detik dari hitungan tersebut.
3. Poin 2 juga dilakukan ketika berkendara saat hujan. Sebab, dengan permukaan yang basah menjadi licin. Mobil akan semakin jauh berhenti.
4. Berdasar tinggi badan. Coba ukur tinggi badan pengendara. Menurut pria ramah ini, jika tinggi badan sekitar 170 cm, maka pastikan ban belakang mobil depan terlihat. Seandainya dibawah itu, pastikan bemper belakang terlihat utuh. Ini bisa dilakukan ketika dalam posisi berhenti dalam antrian. Kalau saat melaju, keadaan ini justru berbahaya, karena jarak sangat dekat.
Selain dengan menjaga jarak, antisipasi terhadap gerakan-gerakan kendaraan sekitar juga penting. Maksudnya untuk menjaga supaya tetap aman selama berkendara. (Otomotifnet.com)