Ini Harapan dari Komunitas dan Klub Otomotif Indonesia pada Jokowi

Jumat, 8 Agustus 2014 | 12:31 WIB



Jakarta - Banyak harapan dan perubahan dibebankan pada pasangan Ir.H. Joko Widodo/Jusuf Kalla sebagai Presiden/Wakil Presiden terpilih 2014-2019. Setelah suara dari produsen mobil, dan kali ini datangnya dari kalangan komunitas klub otomotif di Tanah Air.

Andry Kurniawan, A2 Motor

“Semoga ke depannya dipermudah segala urusan kredit mobkas, suku bunga kredit mobkas diturunkan dan stabilitas ekonomi di Indonesia makin baik,” jelas pedagang mobil bekas di bilangan Radin Inten, Jakarta Timur.

Jony Suprapto, Jaya Motorindo

“Harapan saya situasi ekonomi, politik dan keamanan makin stabil sehingga bisa lancar dalam menjalankan usaha. Kemudian semoga ekonomi Indonesia membaik karena tahun ini penjualan mobkas anjlok sekali,” tutur Jony Suprapto, owner showroom mobkas Jaya Motorindo yang berlokasi di Jl. Akses UI, Depok.

Andi Fajar, anggota Naked Wolves Indonesia chapter Solo.

“Harus ada pembatasan pengguna kendaraan bermotor agar tidak macet. Dan program motor dan mobil nasional segera direalisasikan dengan jelas. Mobil dan motor nasional dapat membantu perekonomian negara juga.” ujar

Ichal Rusdy, klub mobil SpeedGonz.

“Semoga bisa menjalankan pemerintahan dengan baik. Lebih memperhatikan dunia Otomotif dan menambah kegiatan-kegiatan Otomotif serta bisa membawa event-event otomotif ke tingkat dunia seperti F1, MotoGP dan lainnya, intinya Indonesia bisa menjadi tuan rumah lah…”

Darlan Nuryandi, ketua umum Avanza Xenia Indonesia Club (Axic).


“Harapan kami, agar otomotif Indonesia dapat terus harum namanya dan juga dapat tetap bersaing dengan negara lain minimal se Asia. Pertumbuhan otomotif dapat tersebar merata sampai ke daerah. Juga pembangunan. infrastruktur agar kemacetan terutama dapat terurai.” •


Wira Sentosa, SACS

“Yang jelas, dunia otomotif di Indonesia harus lebih berkembang lebih maju, serta pemerintah memberikan kesempatan bagi para pelaku dan pengusaha otomotif untuk mendorong kemajuan dunia otomotif Indonesia,” tutur owner SACS yang berlokasi di Pondok Gede, Bekasi. Kemudian, stabilitas ekonomi juga harus makin baik dan biaya bea masuk barang impor harus diperhatikan, agar tidak membebani para pengusaha otomotif.

Boy, Boy Speedshop

“Semoga pemerintahan yang baru lebih memperhatikan para pembalap, khususnya yang suka turun di ajang balap liar. Sebenarnya bukan keinginan mereka main balap liar, tapi karena kurangnya fasilitas dan dukungan dari pemerintah jadi yaa mau gak mau begitu,” jelas Boy, owner Boy Speedshop yang bermarkas di Cibubur, Jakarta Timur.

Dia juga menambahkan kalau pembalap atau joki yang turun di ajang balap liar sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar, namun terkendala keterbatasan finansial. Kemudian jumlah sirkuit di Indonesia juga perlu ditambah sebagai bentuk dukungan dan fasilitas dari pemerintah. (Mobil.otomotifnet.com)