Austin – Keberhasilan Andrea Dovizioso finish runner-up di Austin, Texas (12/4), setidaknya membuat pembalap Yamaha memuji Ducati GP15 sebagai motor yang lengkap untuk menyangi mereka.
Musim lalu MotoGP dikuasai persaingan dua tim, Honda dan Yamaha. Kini Ducati sebagai pesaing serius. Menggebrak seri pembuka di Qatar (29/3) dengan finish 2 dan 3 lalu pada seri kedua di Austin kembali finish runner-up.
Dovi, panggilan Dovizioso, melakukan perlawanan terhadap pemenang GP Qatar, Valentino Rossi untuk kembali naik podium runner-up. Ia melihat Rossi mengalami masalah pada ban depan dan tidak menyia-nyiakan kesempatan menyalipnya.
Ia pun bertekad tidak memberi kesempatan pada juara dunia MotoGP 7 kali itu untuk melakukan serangan di akhir lap. “Saya sangat senang, karena seperti biasanya di sini sulit menjaga kondisi ban, khususnya di ban depan,” terang pemakai nomor 04.
“Saya memiliki pertarungan yang baik dengan Valentino, tetapi saya melihat tujuh lap sebelum akhir dia sedikit bermasalah dengan sisi kanan bannya. Jadi itu saatnya untuk ngegas lebih sedikit dan tidak memperinya kesempatan melawan saya di lap akhir,” ceritanya.
Meski begitu, Dovi percaya tim perlu meningkatkan hal-hal kecil pada rem, traksi untuk jadi yang terdepan di setiap trek, tetapi kecepatan cukup bagus pada situasi seperti ini,” lanjut juara GP 125 cc tahun 2004.
Sudah dua seri berlalu, Dovi selalu finish runner-up, mengonfirmasikan bahwa motor GP15 adalah ancaman serius di semua trek dan di segala kondisi.
“Sekarang mereka memiliki motor yang lengkap, mengerem lebih lambat, mereka sangat cepat masuk di tikungan, baliknya bagus dan juga akselerasinya,” komentar pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo yang finish keempat di depan Pembalap Ducati lainnya, Andrea Iannone.
“Saya yakin motor ini (GP15) lebih baik dari motor saya,” ujar Rossi bercanda, merujuk pada GP11 dan GP12 yang mengalami understeer. Motor dimaksud itu adalah tunggangannya ketika bergabung di Ducati pada musim 2012 dan 2012. (otosport.otomotifnet.com)