Melbourne – Meski banyak pembalap F1 yang masih remaja, tetapi Max Verstappen paling ramai dibicarakan menjelang dimulainya seri perdana balap F1 2015 di Melbourne, Australia.
Apalagi kalau bukan membincangkan usianya yang muda. Debutnya di GP Australia pada 15 Maret ini, pembalap tim Toro Rosso itu berusia 17 tahun 166 hari, termuda dalam sejarah F1. Memecahkan rekor Jaime Alguersuari yang di GP Hongaria 2009 berusia 19 tahun 125 hari.
Perdebatan mengenai usia Verstappen merebak sejak tahun lalu tim Toro Roso mengumumkan mengontraknya jadi pembalap 2015. Banyak yang meragukan kemampuannya. FIA pun mengadakan rapat dan mengeluarkan regulasi batas usia pembalap.
Nah, menjelang seri pertama di Australia, ia kembali jadi hot topic. Pembalap tim Red Bull, Daniil Kvyat yang bulan depan berusia 21 tahun, manganggap Verstappen masih terlalu muda.
Surat kabar Times memberitakan, Kvyat setuju langkah FIA melarang pembalap muda seusia Verstappen mendapatkan izin berkompetisi di F1 pada 2016. Ia sendiri mengaku ke F1 di pengujung usia 18 tahun dan semua dimulai dari nol.
“Saya ke F1 (tim Sauber) di usia 20 tahun dan merasa tidak punya pengalaman. Meskipun dia (Verstappen) memiliki bakat, saya pikir dia hadir terlalu dini,” timpal pembalap tim Williams, Felipe Massa pada wartawan di Melbourne.
Mantan bos Mercedes, Norbert Haug berpendapat, debut kontroversial Verstappen merupakan teka-teki bagi F1.
“Jika dia (tampil) bagus, banyak orang akan berkata F1 tidak lagi menantang. Jika buruk, dia akan disebut terlalu muda dan belum berpengalaman,” katanya pada media Jerman, Focus.
Ayahnya, Jos Verstappen yang berlomba di F1 hingga 2003 dan kini berusia 43 tahun, berharap anaknya melakukan tugas dengan baik. “Balapan pertama yang penting mencapai finish dan mudah-mudahan meraih point,” ujarnya di media Belanda, De Telegraaf.
Ia percaya anaknya akan mendapat point. “Ini juga akan menjadi penting bagi Max bisa berada di depan rekan setimnya,” imbuh mantan rekan setim Michael Schumacher di Benetton pada 1994. (otosport.otomotifnet.com)