F1 : Pilihan Mesin Terbuka Buat Red Bull Pada 2016

Rabu, 2 Juli 2014 | 12:27 WIB


Performa Red Bull yang tak kunjung membaik kembali diungkap Christian Horner. Prinsipal tim Red Bull ini menyebut bahwa mereka tetap punya pilihan lain mengingat kerjasama dengam Renault berakhir di 2015.

Seperti diberitakan sebelumnya, Red Bull frustasi dengan performa mesin Renault dan Horner menyebut kinerjanya di Austria ‘tak dapat diterima’. Bagaimana tidak, pada laga kandang Red Bull itu, tim dipecundangi sangat jauh oleh Mercedes.

“Satu hal mengenai tim seperti Red Bull adalah kami selalu punya pilihan, saya tak akan membuka apa saja pilihannya. Kami ingin berada di depan, kami ingin kompetitif, dan supaya menjadi kompetitif, kami harus mempunya power unit yang masuk akal,” ujar Horner.

“Tentunya kami sudah diskusi dengan Renault dan mereka menerima situasinya bahwa kami tidak berada di tempat seharusnya. Pastinya, mereka melakukan semua yang mereka bisa dan mengaplikasi semua sumber daya yang mereka punya untuk memperbaiki situasi ini. Renault selalu sadar akan posisi kami dan yang bisa kami lakukan adalah membantu dan mendukung mereka untuk melangkah maju,” beber Horner.

“Bahan bakar adalah kunci daerah pengembangan, Total bekeja keras untuk itu dan sudah menunjukkan hal yang menggugah semangat. Kami berada di belakang tim Mercedes karena semua pekerjaan sudah mereka lakukan di trek dan dyno dan selanjutnya, Renault baru akan mengejar mungkin apa yang dilakukan Mercedes enam bulan lalu,” tambahnya.

Ternyata ada perbedaan antara Ferrari dan Mercedes dengan Renault dalam hal suplai sumber tenaga. Salah satunya yang menurut Horner kurang pas adalah Renault selalu mencoba memuaskan semua penggunanya, bukannya fokus ke salah satu tim saja.

“Saya pikir itu bisa jadi elemen, karena Anda tak akan bisa menyenangkan semua orang. Kalau Anda liha mesin Ferrari, baik buat mobil Ferrari maupun konsumennya, mereka harus menyesuaikan mobil masing-masing. Begitu juga dengan Mercedes,” ulas Horner.

“Renault selalu coba membuat semua konsumennya senang, ini adalah sesuatu yang bisa dikagumi. Juga berusaha memperlakukan semuanya sama rata, tapi bukan begitu caranya supaya kompeititif. Kami harus bisa meyakinkan kami bisa keluar dari situasi ini dan pada saat ini artinya membantu Renault mengestrak tenaga lebih banyak dari power unit.” (otosport.co.id)