F1 : Red Bull Frustasi dengan Performa Renault

Senin, 23 Juni 2014 | 12:07 WIB


Tim Red Bull kembali komplain dan menyebut tak bisa menerima performa dan keandalan mesin Renault. Hal ini dilontarkan Christian Horner setelah Sebastian Vettel kembali didera masalah. Parahnya, terjadi di GP Austria yang notabene adalah markas Red Bull.

Sebastian Vettel mengalami penurunan performa pada lap kedua. Tak ayal, juara dunia F1 2013 ini pun mundur dan tertinggal satu lap. Meski kemudian bisa melanjutkan lomba, Red Bull akhirnya memanggil Vettel masuk pit setelah benturan dengan Esteban Gutierrez. Setelah itu, tim memberi tahu Daniel Ricciardo untuk tidak menggunakan tombol ‘overtake’ karena takut terkena masalah yang sama dengan Vettel.

"Situasi yang kami punya ini bikin frustasi. Kami pastinya punya banyak sukses dengan Renault. Kami memenangkan semua lomba dan semua kejuaraan yang kami raih dengan tenaga Renault, tapi situasi tidak berkembang saat ini," ujar Christian Horner, prinsipal Red Bull Racing.

"Keandalannya tak bisa diterima, performa tak bisa diterima dan harus ada perubahan pada Renault. Tidak bisa terus seperti ini. Tidak bagus buat Renault dan tidak bagus buat Red Bull. Kami harus bekerja sama sebagai partner dan akan ada mesin baru tahun depan, tapi kami mau bisa kompetitif dan kami mau ada di depan, jadi masalah seperti ini tidak boleh terjadi," tambahnya berang.

Horner menyebut Red Bull tetap akan bersama Renault tahun depan, tapi harus ada perubahan besar. Apapun perubahannya, demi performa yang lebih baik.

"Sesuatu harus terjadi karena apapun yang dilakukan tak bekerja saat ini. Ini bukan urusan kami, bukan tanggung jawab kami. Kami adalah pemakai dan benar-benar bikin frustasi kalau produknya tidak seperti yang dibutuhkan saat ini. Kami punya masalah dengan keandalan dan performa. Hal-hal tertentu tak bisa dilakukan tahun ini. Terpenting adalah tahun depan lebih baik," tegasnya.

Suara keras Horner pun mendapat tanggapan Renault.

"Yang pertama bisa dikatakan adalah secara umum kami berbagi ambisi yang sama dengan Christian, khususnya pada seri ini yang sangat penting bagi Red Bull. Kembali ke Austria sangat penting untuk hubungan kami dengan Red Bull dan tim. Maka, kecemasan dan frustasi yang dirasakan Christian disebabkan mobil dan power unit tidak dalam potensi penuh bisa dimengerti," ujar Rob White, deputy managing director Renault Sport.

"Berikutnya, kami benar-benar berkomitmen membuat kemajuan secepat mungkin dan saya pikir kami telah menunjukkan tanda-tanda kemajuan sebelumnya dan kami yakin mengerti bagaimana harapan Red Bull dan Christian. Kami tahu apa yang diharapkan dari kami dan secara individual maupun kolektif kita harus bekerja keras dalam arah yang benar," lanjutnya.

"Pastinya selalu sulit ketika situasi memanas setelah hasil yang buruk dan juga cukup rumit pada saat saya berbicara kepada Anda ini. Saya memiliki pengetahuan yang sangat terbatas atas insiden saat balapan, kami akan memberikan beberapa feedback tentang itu setelah kami memiliki data, untuk saat ini kita harus terus ke arah memperbaiki setiap insiden seperti yang kita mengerti dan maju dengan arah yang telah kami lakukan dengan Red Bull. Ini adalah proses yang benar-benar bareng dengan Red Bull, tujuan sudah diketahui dan dipahami. Jalan ke depan dengan Red Bull sudah diketahui, jelas langkah berikutnya dua minggu lagi di Silverstone dan juga sisa musim ini yang harus kami kerjakan," paparnya. (otosport.co.id)