"GP Spanyol merupakan langkah kedua dari evolusi performa yang kami mulai di Cina. Sementara mungkin tak ada perbaikan dari hardware, namun ada perbaikan signifikan pada software yang mampu meningkatkan kemampuan dikendarai dan tentunya performa. Lalu kami juga melangkah maju perihal manajemen energi dan efisiensi, jadi kami harap tren maju kami akan berlanjut di Barcelona," papar Remi.
Mobil F1 bermesin Renault memang menunjukkan peningkatan prestasi pada seri terakhir. Red Bull mampu berjuang buat podium pada setiap seri, lalu Lotus menunjukkan perbaikan di Cina. Buat Catalunya, beban buat mesin tak setinggi beban yang diterima ban.
“Sirkuitnya sendiri tergolong bertipe medium. Meski tak melakukan tes sama sekali di sirkuit ini, lebih baik bersiap karena kami tak ingin ada kejutan di sini. Dengan jeda waktu tiga minggu antara seri Cina dan Spanyol, kami melakukan banyak sekali kemajuan dan faktanya balap ini juga akan menunjukkan 'balap mesin' bisa jadi lebih dekat karena kondisinya mewakili rata-rata karakteristik mayoritas sirkuit yang dipakai pada sisa musim nanti," lanjutnya.
"Lebih mudah melakukan energy recovery di Barcelona, itu berkat tikungan tajam seperti tikungan 10 dan chicane di mana driver akan mengerem kuat. Keduanya akan membuat MGU-K (Motor-Generator Unit Kinetic, Red) kesempatan untuk merecharge sementara trek lurus di depan pit akan memungkinkan MGU-H (Motor-Generator Unit Heat, Red) untuk menguras habis baterai. Dengan variasi kecepatan tikungan, konsumsi bahan bakar diharap bukan masalah besar di sini," tambah Remi.
"Daerah kunci untuk performa adalah respon cepat Power Unit di tikungan kencang seperti tikungan 3 dan 8, sementara mempertahankan stabilitas belakang pada pengereman dan downshift di tikungan yang lebih pelan seperti tikungan 10. Kami telah bekerja keras pada daerah itu selama tiga minggu terakhir sehingga kami lebih percaya diri melangkah menuju Spanyol dengan performa yang lebih baik," tandasnya. (otosport.co.id)