“Kalau tidak ada peningkatan dari Renault selama dua atau tiga bulan, kami pastinya akan bicara mengenai alternatif (buat 2015, Red),” ujar Helmut Marko.
Rupanya performa mesin dianggap paling dominan menyumbang masalah. Sementara sektor sasis dianggap sudah sempurna oleh kubu Red Bull.
“Kalau hanya melihat sasis, sudah pasti kami di atas. Bagian yang sakit adalah mesin, sumber tenaga. Ambil contoh situasi di FP2 (Malaysia), kami masih pakai pemetaan buat Melbourne karena pengembangan lanjut tidak berjalan pada jalur yang menguntungkan buat kami,” tegas Marko.
“Saat ini dengan kekurangan sekitar 80 daya kuda, sudah pasti tidak mungkin. Kami sudah melihatnya dari speed trap. Pada bagian mobil ini bisa membuat perbedaan, seperti di puncak tikungan kencang,” lanjutnya. (otosport.co.id)