Kejurnas Balap Motor. Beberapa Catatan yang Menyisakan Pertanyaan

Sabtu, 8 Agustus 2015 | 18:40 WIB



Kejuaraan Nasional Balap Motor (KBM) 2015 format baru denganpenyelenggaraan berada dalam kewenangan PP IMI bergulir akhir pekan ini diSentul, Bogor, Jawa Barat (8-9/8). Ada beberapa informasi yang sekaligusmelahirkan catatan mengenai balap dengan  stakeholer luas ini.

Seperti otomotifnet.com rangkum dalam beberapa poin berikutagar mudah disimak.

- KBM seri ini menggabungkan penyelenggaraan kelas sport 600dan 250 cc, IP 150 (sport), underbone 125 dan 110 cc. Ini merupakanpenggabungan dua kejuaraan yakni IRS dan Indoprix (IP)

- Mengenai IP, pendaftarannya gratis. Tapi kali ini tidakada tanyangan live di televisi dan subsidi.

- Tahun lalu peserta IP membayar Rp 1,5 jt tapi mendapatfasilitas paddock free serta ada subsidi Rp 3 juta per kelas.  Pembuatan KIS bayar Rp 600 ribu setahun sementarabiaya entrant Rp 1 juta

-Hadiah untuk pembalap yang naik podium dari yang teratashingga ketiga yakni Rp 5, 3, 1,5 juta

-Musim ini biaya pembuatan KIS nak jadi Rp 1 juta dan hadiahpoidum turun menjadi Rp 4,25, 2,75 dan 1,25 juta

- Honda yang tidak mau ikutan Indoprix kali ini ikut di KBMdengan dalih balapannya dilaksanakan di trek permanen.

- Tapi khusus seri di luar Jawa seperti Binuang dan Sidrapmereka tidak akan turun balapan. Meski di trek permanen dan namanya berubah halini tak mengubah kebijakan prinsipal untuk tidak turun di luar Jawa

- Di seri ini, semua tim harus beli voucher bahan bakarsenilai Rp 50 ribu per 4 liter. Sehingga yang menjadi polemik adalah, pendaftarangratis tapi beberapa pos mesti bayar, mengapa tidak sekalian pendaftaran membayarsemacam ‘tiket terusan’ untuk berbagai keperluan?

- Kejurnas Balap Motor sudah dicanangkan beberapa bulansilam. Namun stiker lolos scrutnya masih memakai stiker IRS-nya Indospeed.Netralitas PP IMI dan profesionalitas promotor pun menjadi pertanyaan.