Namun ceritanya berubah ketika hujan gerimis turun di pertengahan balapan race pertama. Dimana penyelenggara akhirnya mengibarkan bendera yang membolehkan semua pembalap melakukan pit stop untuk mengganti ban basah. Tapi ternyata para pembalap papan atas kebanyakan tidak melakukannya dan memilih untuk ambil resiko besar.
Jonathan Rea salah satunya, dimana ia mampu memanfaatkan potensi terbaik motornya dalam kondisi trek yang cukup ekstrim. Meski awalnya ia merasa ngeri terjatuh di awal-awal turunnya gerimis.
“Kemenangan di race 1, bisa dibilang jadi kemenangan terindah yang pernah saya raih dalam perjalanan karirku. Sebab kondisi trek yang sangat ekstrim (permukaan sirkuit basah, tapi tetap pakai ban slick), membuat semuanya berubah. Saya sendiri tidak menyangka bisa memimpin sejauh itu saat balapan. Terimakasih banyak kepada tim yang memberikan motor kompetitif,” girang Rea.
Meski pencapaianya tidak berlanjut di race kedua dan hanya bisa finish di urutan keempat, tapi secara keseluruhan ia sangat senang. Targetnya untuk finish tidak terlalu jauh dari pemenang pun terwujud. Sehingga pembalap asal Inggris itu berhak menikmati musim panasnya dengan pikiran yang lebih tenang. (otosport.co.id)