Kalah dari Jari-Matti Latvala di laga World Rally Championship (WRC) Inggris (13-16/9) pekan lalu, menurut Sebastien Loeb sudah sewajarnya terjadi. Selain karena Latvala tampil sempurna, juga karena Loeb tidak ingin memaksakan performa mobilnya. Nah, satu-satunya hal yang bisa dilakukan tim Citroen hanyalah mengganti setup mobil seperti di WRC Selandia Baru beberapa waktu lalu.
“Saya tetap senang bisa menahan posisi kedua, apalagi Petter Solberg hanya selisih 0,1 detik di akhir balapan. Hal itu menunjukkan bahwa kami membuat progres besar yang kami buat. Saya selalu bilang, bahwa tidak ada yang perlu terlalu dipaksakan untuk mengambil resiko besar. Terkadang kita memang tidak menang meski sudah bekerja keras,” ujar Loeb.
“Pada hari Sabtu, target utama saya adalah mengejar pencapaian terbaik Solberg. Kami bahkan tidak bisa melakukan hal itu. Padahal kami bisa tampil kompetitif pada siang hari, sayangnya di sore hari performa menurun cukup drastis dan saya tidak tahu penyebabnya apa. Setelah kami mencoba beberapa setting yang pernah kami gunakan sebelumnya, ternyata bekerja dengan baik pada leg terakhir,” sambungnya.
Meski kalah dari Latvala di seri Inggris, namun pereli asal Perancis itu bisa dipastikan bakal meraih titel juara dunia di WRC yang ke-9 kalinya, jika mampu menjaga selisih 56 poin dari Mikko Hirvonen yang berada di urutan kedua klasemen pereli. Sekarang keunggulan Loeb atas Hirvonen di poin klasemen adalah 61 poin. Jadi seri berikutnya akan jadi pembuktian titel juara dunia Loeb untuk WRC kesekian kalinya. (otosport.co.id)
“Saya tetap senang bisa menahan posisi kedua, apalagi Petter Solberg hanya selisih 0,1 detik di akhir balapan. Hal itu menunjukkan bahwa kami membuat progres besar yang kami buat. Saya selalu bilang, bahwa tidak ada yang perlu terlalu dipaksakan untuk mengambil resiko besar. Terkadang kita memang tidak menang meski sudah bekerja keras,” ujar Loeb.
“Pada hari Sabtu, target utama saya adalah mengejar pencapaian terbaik Solberg. Kami bahkan tidak bisa melakukan hal itu. Padahal kami bisa tampil kompetitif pada siang hari, sayangnya di sore hari performa menurun cukup drastis dan saya tidak tahu penyebabnya apa. Setelah kami mencoba beberapa setting yang pernah kami gunakan sebelumnya, ternyata bekerja dengan baik pada leg terakhir,” sambungnya.
Meski kalah dari Latvala di seri Inggris, namun pereli asal Perancis itu bisa dipastikan bakal meraih titel juara dunia di WRC yang ke-9 kalinya, jika mampu menjaga selisih 56 poin dari Mikko Hirvonen yang berada di urutan kedua klasemen pereli. Sekarang keunggulan Loeb atas Hirvonen di poin klasemen adalah 61 poin. Jadi seri berikutnya akan jadi pembuktian titel juara dunia Loeb untuk WRC kesekian kalinya. (otosport.co.id)