Johnny Law, owner Suzuki Thunder 250 ini punya konsep modifikasi yahud buat disodorin ke Donny Aryanto. Donny, builder dari Studio Motor yang sekarang kebanyakan menggarap modifikasi aliran vintage. Makanya, bengkel modifikasi ini jadi rujukan Jhonny untuk mewujudkan imajinasinya.
Urusan konsep, Johnny yang punya kios di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat ini memang pahamnya ke arah Jap style. Tapi, untuk karakter modifnya sendiri, Donny sang builder memperkuat aliran modifikasinya ke arah brat bobber.
Studio Motor sendiri yang berlokasi di Jl. Kesehatan Raya No. 3A, Bintaro, Jakarta Selatan ini enggak mau setengah-setengah dalam pengerjaan. Meskipun, dalam urusan karya modifnya, workshop ini juga kerap pertahankan sasis standar.
Dari konsistensi mempertahankan sasis asli, Studio Motor tetap mempunyai ide-ide segar untuk menggarap motor modifikasi. Sudut rake yang cukup rapat dan sasis asli single down tube di Thunder No Pek Go ini, pede dipertahankan.
Perubahan di beberapa sektor, juga menjadi fungsi detail lebih. Salah satunya, motor ini sudah aplikasi kunci kontak mobil. Hal ini dilakukan untuk mengejar tampilan area setang agar tampak clean.
Area kaki-kaki, pemakaian karet bundar alias ban dari Firestone dengan ukuran yang sama. Yaitu, 500-16 yang mencirikan motor ini lebih kuat terlihat aliran brat bobber.
Penggunaan sok depan ori juga masih cukup mumpuni diterapkan. Tapi, segitiga asli dipensiunkan dan diganti pakai segitiga custom. Part ini punya dimensi lebih lebar 1,5 cm pada sisi kiri dan kanannya. Penggunaan pelek custom berukuran 3x16 inci untuk depan dan 4x16 inci untuk belakang pun serasi diaplikasi.
Swing arm sengaja dicustom dari pipa baja bulat yang punya ketebalan 4,3 mm. Menariknya, arm ini juga berfungsi menyangga sok belakang yang diambil dari H-D Sporster. Tentunya, biar makin eye catching selain redam guncangan.
Uniknya, teromol model lawas dari Triumph juga ikut dipasang. Yang pasti, ini bikin tampilan kaki belakang tambah keren aja. Sayangnya, Donny enggak tahu teromol belakang itu dari Triumph tipe apa. “Waktu dapat dari teman, langsung beli aja. Takut keduluan yang lain,” alibi sang builder diiringi tawa kecil yang keluar dari bibirnya.
Utamanya, rombakan motor ini terlihat pada sasis tengah yang berganti menjadi lebih drop seat. “Center bone dibuat lebih padat. Tujuannya, agar posisi duduk pengendara tampak lebih rendah,” jelas Donny yang bengkelnya dilengkapi dengan bisnis distro itu.
Johnny Law sang owner pun, ternyata juga cocok dengan riding style seperti ini. Ditambah penggunaan setang model drag bar bikin harmonis! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek : Custom
Rantai dan Gir : TK
Cat : Sikken
Studio Motor : 0818-08199489
Urusan konsep, Johnny yang punya kios di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat ini memang pahamnya ke arah Jap style. Tapi, untuk karakter modifnya sendiri, Donny sang builder memperkuat aliran modifikasinya ke arah brat bobber.
Studio Motor sendiri yang berlokasi di Jl. Kesehatan Raya No. 3A, Bintaro, Jakarta Selatan ini enggak mau setengah-setengah dalam pengerjaan. Meskipun, dalam urusan karya modifnya, workshop ini juga kerap pertahankan sasis standar.
Dari konsistensi mempertahankan sasis asli, Studio Motor tetap mempunyai ide-ide segar untuk menggarap motor modifikasi. Sudut rake yang cukup rapat dan sasis asli single down tube di Thunder No Pek Go ini, pede dipertahankan.
Perubahan di beberapa sektor, juga menjadi fungsi detail lebih. Salah satunya, motor ini sudah aplikasi kunci kontak mobil. Hal ini dilakukan untuk mengejar tampilan area setang agar tampak clean.
Area kaki-kaki, pemakaian karet bundar alias ban dari Firestone dengan ukuran yang sama. Yaitu, 500-16 yang mencirikan motor ini lebih kuat terlihat aliran brat bobber.
Penggunaan sok depan ori juga masih cukup mumpuni diterapkan. Tapi, segitiga asli dipensiunkan dan diganti pakai segitiga custom. Part ini punya dimensi lebih lebar 1,5 cm pada sisi kiri dan kanannya. Penggunaan pelek custom berukuran 3x16 inci untuk depan dan 4x16 inci untuk belakang pun serasi diaplikasi.
Uniknya, teromol model lawas dari Triumph juga ikut dipasang. Yang pasti, ini bikin tampilan kaki belakang tambah keren aja. Sayangnya, Donny enggak tahu teromol belakang itu dari Triumph tipe apa. “Waktu dapat dari teman, langsung beli aja. Takut keduluan yang lain,” alibi sang builder diiringi tawa kecil yang keluar dari bibirnya.
Utamanya, rombakan motor ini terlihat pada sasis tengah yang berganti menjadi lebih drop seat. “Center bone dibuat lebih padat. Tujuannya, agar posisi duduk pengendara tampak lebih rendah,” jelas Donny yang bengkelnya dilengkapi dengan bisnis distro itu.
Johnny Law sang owner pun, ternyata juga cocok dengan riding style seperti ini. Ditambah penggunaan setang model drag bar bikin harmonis! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek : Custom
Rantai dan Gir : TK
Cat : Sikken
Studio Motor : 0818-08199489