Honda Vario terbitan 2008 ini berhasil menyabet juara 3 di kelas fashion advance gelaran Motor Plus skubek contest dua minggu lalu. Harmonisasi pemasangan part bolt on menjadi salah satu keunggulannya.
Tapi, pernahkah ente menduga, ternyata motor ini dulunya dikenal sebagai petarung jalanan. Kerap mengaspal di lintasan balap liar di daerah Taman Mini , Jakarta Timur.
Setahun lalu, sosok skubek terbitan Honda ini nyaris tak bisa dikenali. Bodi terondol, batok lampu dicopot, bodi ditelanjangi, jok pun dipapas habis layaknya motor drag. Mesin dibore up hingga berkapasitas 150 cc dengan pemasangan piston berdiameter 58 mm.
Tapi, lama-lama “Atis, sang pemilik mulai bosan bermain balap liar. Bahaya selalu mengancam, mesin pun pasti rusak dioprek sana-sini. Keindahan sebuah motor pun tak terlihat. Makanya, dia banting setir ke motor fesyen,” ujar Ari Angriawan, sang modifikator yang mengibarkan bendera Dodot Paint Concept.
Konsepnya, motor harus terlihat elegan, mewah sehingga menghapus sejarahnya sebagai motor balap liar. Tapi, rohnya sebagai petarung jalanan harus tetap terlihat walaupun cuma tersirat. Widih. Susah juga ya.
Menghapus kesan motor balap liar yang brutal, Ari menawarkan ubahan bodi depan dari Vario Vietnam. “Tampangnya lebih gahar. Selain itu masih jarang yang punya,” tegas pria yang buka bengkel di Condet, Jakarta Tmur ini.
Karena masih satu saudara, pemasangannya gampang. Semua dudukan baut tidak ada yang berubah. Langsung plek. Kesan gahar makin kentara dengan penambahan dua buah lampu senja di batok kepala. “Ini murni ide kami. Karena di Vario Vietnam aslinya tidak ada,” ujar Ari. Bukan lampu biasa, tapi lampu HID alias High Intensity Discharge.
Warna merah maroon dikambinasi kuning emas menjadi pilihan untuk memunculkan kesan mewah. Sekujur bodi motor dilabur warna burgundy (maroon) dengan gradasi hitam. Sedangkan warna emas diaplikasi pada kaki-kaki seperti pelek, footstep dan cover knalpot. Sebuah kombinasi yang pas.
Rohnya sebagai mantan petarung jalanan, diungkapkan lewat jok ala motor drag Thailand. Biar harmonis dengan ubahan pada bodi dan kaki-kaki, jok berlubang ini dibalut MBtech tipe Superior yang memadukan warna burgundy dan coklat tua. Melihat tampang motor saat ini, siapa sangka kalau dulunya Vario ini adalah motor balap liar.
DATA MODIFIKASI
Sok depan : RD Sport
Sok belakang : Daytona
Master rem : Kitaco
Pelek depan : Takasago
Pelek belakang : Takasago
Setahun lalu, sosok skubek terbitan Honda ini nyaris tak bisa dikenali. Bodi terondol, batok lampu dicopot, bodi ditelanjangi, jok pun dipapas habis layaknya motor drag. Mesin dibore up hingga berkapasitas 150 cc dengan pemasangan piston berdiameter 58 mm.
Tapi, lama-lama “Atis, sang pemilik mulai bosan bermain balap liar. Bahaya selalu mengancam, mesin pun pasti rusak dioprek sana-sini. Keindahan sebuah motor pun tak terlihat. Makanya, dia banting setir ke motor fesyen,” ujar Ari Angriawan, sang modifikator yang mengibarkan bendera Dodot Paint Concept.
Dok.Otomotifnet
Menghapus kesan motor balap liar yang brutal, Ari menawarkan ubahan bodi depan dari Vario Vietnam. “Tampangnya lebih gahar. Selain itu masih jarang yang punya,” tegas pria yang buka bengkel di Condet, Jakarta Tmur ini.
Karena masih satu saudara, pemasangannya gampang. Semua dudukan baut tidak ada yang berubah. Langsung plek. Kesan gahar makin kentara dengan penambahan dua buah lampu senja di batok kepala. “Ini murni ide kami. Karena di Vario Vietnam aslinya tidak ada,” ujar Ari. Bukan lampu biasa, tapi lampu HID alias High Intensity Discharge.
Dok.Otomotifnet
Honda Vario Modifikasi
Rohnya sebagai mantan petarung jalanan, diungkapkan lewat jok ala motor drag Thailand. Biar harmonis dengan ubahan pada bodi dan kaki-kaki, jok berlubang ini dibalut MBtech tipe Superior yang memadukan warna burgundy dan coklat tua. Melihat tampang motor saat ini, siapa sangka kalau dulunya Vario ini adalah motor balap liar.
DATA MODIFIKASI
Sok depan : RD Sport
Sok belakang : Daytona
Master rem : Kitaco
Pelek depan : Takasago
Pelek belakang : Takasago