Yudi
Honda Supra Fit, Cukup Main Kaki-Kaki Gambot
Yudi
Honda Supra Fit, Cukup Main Kaki-Kaki Gambot
Enggak masalah buat harian dan turing!
Bam-Bam, begitu pemilik Honda Supra Fit lansiran 2004 ini ingin disebut. Sejak dulu, pria yang tinggal di Cengkareng, Jakarta Barat ini paling anti modifikasi bodi. Doi lebih pilih bermain kaki-kaki saja!
“Saya lebih pilih membuat motor itu makin nyaman dipakai,” ujar pria 39 tahun itu. Pertemanannya dengan Rudi Gunawan yang owner rumah modif Berkat Motor, membuat kaki-kaki Supra ini menjadi kekar. Apalagi, part yang dipakai kebanyakan dari limbah.
Misalnya, sok depan! Peredam kejut teleskopik yang diusung, mengadopsi milik Kymco 600i. Sok yang punya diameter as 35 mm itu memaksa Rudi custom segitiga. Jadi, sok pun bisa terpasang sempurna.
Meski sok bawaan 600i ini sudah dilengkapi dudukan buat dobel kaliper, tapi Rudi dan Bam-Bam sepakat hanya mengusung satu cakram pengereman. Yaitu, sisi kiri saja.
Sok dari big scooter itu makin terlihat kokoh setelah pelek Grimeca Honda yang dicomot dari Honda NSR 125 Hornet ikut dipasang. "Pelek depan ukuran 2,15x17 sedang pelek belakang 3,5x17," timpal Rudi dari workshopnya di Jl. Ciledug Raya, No. 1, Kreo, Cildeug, Tangerang. (motorplus-online.com)
“Saya lebih pilih membuat motor itu makin nyaman dipakai,” ujar pria 39 tahun itu. Pertemanannya dengan Rudi Gunawan yang owner rumah modif Berkat Motor, membuat kaki-kaki Supra ini menjadi kekar. Apalagi, part yang dipakai kebanyakan dari limbah.
Misalnya, sok depan! Peredam kejut teleskopik yang diusung, mengadopsi milik Kymco 600i. Sok yang punya diameter as 35 mm itu memaksa Rudi custom segitiga. Jadi, sok pun bisa terpasang sempurna.
Yudi
Honda Supra Fit, Cukup Main Kaki-Kaki Gambot
Sok dari big scooter itu makin terlihat kokoh setelah pelek Grimeca Honda yang dicomot dari Honda NSR 125 Hornet ikut dipasang. "Pelek depan ukuran 2,15x17 sedang pelek belakang 3,5x17," timpal Rudi dari workshopnya di Jl. Ciledug Raya, No. 1, Kreo, Cildeug, Tangerang. (motorplus-online.com)