Boy MS ketua Pemuda Pancasila Tangerang Selatan punya Honda Legenda, kesayangan. Namanya di jalanan, ada saja kejadian enggak enak. “Motor nabrak. Bodinya melintir enggak karuan dan akhirnya dibawa kesini,” buka H. Bahrudin alias Pesek, builder dari Bodisa Motor, Ciputat, Tangerang Selatan.
Sipnya, Boy ngasih kebebasan. “Terserah mau dicustom apa!” katanya memberi kebebasan. Dan ini yang jadi impian builder. Pesek jadi bebas berekpresi. Sesuai dengan nama Bodisa, kependekan dari Bodi Segala Bisa, segala genre modif dijabanin.
“Waktu itu saya lagi suka desain choppers dan grasttrack. Kira-kira kalau digabungin gimana ya?” renung sang builder. Keputusan akhir, dibuat choppy cub dengan kaki-kaki trail. Nah, lho!
Estetikanya terjaga apik. Langkah chop alias potong sana-sini dilakukan di bodi. Rake dibuat sedikit centang dan setang ala ape hanger dengan dimensi sesuai underbone.
Sok depan memilih ala klasik Honda C-70, sedang belakang hardtail. ”Dibuat mati seperti khasnya chopper klasik. Untuk penyangganya dibikin ala rantai. He..he.. mirip jarahan Indian larry dari Gasoline Alley yang sudah almarhum. Setelah itu kelir dibuat biru.
Detailnya cukup main juga. ”Ada sedikit sentuhan scrambler alias trail. Paling utama pakai ban pacul. Bukan karena gaya-gayaan. Pertimbangannya, ban pacul sedikit empuk. Jadi, bisa mengimbangi kontruksi hardtail di belakang,” jelas pria yang juga menjabat Korwil IMI Tangerang Selatan ini.
Langkah custom di Bodisa juga mengetengahkan hand made. Selain setang, mereka merancang knalpot ala trail melingkar ke tengah bodi. Siip lah! (motorplus-online.com)
Sipnya, Boy ngasih kebebasan. “Terserah mau dicustom apa!” katanya memberi kebebasan. Dan ini yang jadi impian builder. Pesek jadi bebas berekpresi. Sesuai dengan nama Bodisa, kependekan dari Bodi Segala Bisa, segala genre modif dijabanin.
“Waktu itu saya lagi suka desain choppers dan grasttrack. Kira-kira kalau digabungin gimana ya?” renung sang builder. Keputusan akhir, dibuat choppy cub dengan kaki-kaki trail. Nah, lho!
Estetikanya terjaga apik. Langkah chop alias potong sana-sini dilakukan di bodi. Rake dibuat sedikit centang dan setang ala ape hanger dengan dimensi sesuai underbone.
Detailnya cukup main juga. ”Ada sedikit sentuhan scrambler alias trail. Paling utama pakai ban pacul. Bukan karena gaya-gayaan. Pertimbangannya, ban pacul sedikit empuk. Jadi, bisa mengimbangi kontruksi hardtail di belakang,” jelas pria yang juga menjabat Korwil IMI Tangerang Selatan ini.
Langkah custom di Bodisa juga mengetengahkan hand made. Selain setang, mereka merancang knalpot ala trail melingkar ke tengah bodi. Siip lah! (motorplus-online.com)
Ben depan : Swallow 2,75-18
Ban belakang : Swallow 2,75-17
Bagasi depan : Suzuki Smash
Lengan ayun : Bodisa
Lampu : Variasi mobil & Legenda