Honda GL100, Bimota Buitenzorg
Bimota Buitenzorg hasil garapan Han’s Custom (HC) dari Jl. Baru Villa Duta Ciheuleut, Bogor. Jauh dari kesan rumah modifikasi berkelas. Hanya bengkel modif pinggir jalan dengan alat bantu secukupnya. Tapi, karyanya ini bisa dikasih jempol.
“Dari GL100 yang sudah dirantai di pohon besar. Kondisinya benar-benar sudah bangkai, tapi rangka dan mesinnya enggak masalah,” kata Reno Ardiansyah alias Momo, pencetus ide Sconosciuto untuk GL100.
Honda GL100, Bimota Buitenzorg
“Setelah selesai dibikin dipakai ke Bandung. Malam tahun baru dibawa ke Puncak. Sial, ketika parkir di Puncak Pas, buntutnya ditabrak motor lain. Kamera di buntut lepas,” kata Han’s yang berumur 24 tahun itu.
Cover bodi yang digarap Han’s terbilang punya finishing lumayan. Setiap lekukan di kanan-kiri seimbang. Bahkan, pertemuan antar cover bodi alias nat diusahakan rapat dan rapi.
Honda GL100, Bimota Buitenzorg
“Diusahakan supaya braket tambahan enggak banyak. Hitungannya sih pegangan bodi enggak lebih dari delapan. Tiga kanan-kiri dan dua untuk pegangan di depan,” ulas Han’s yang murah senyum.
Kalau pun dicari kekurangannya, Sconosciuto yang dibangun HC ada minusnya. Tapi, apa yang dilakukan HC patut diapresiasi. HC mewakili karya anak bangsa dengan keterbatasan. Masih banyak rumah modifikasi lain yang karyanya juga bisa dibanggakan.
Enggak kalah dibanding mobil Asemka yang lagi naik daun itu. Mobil dirakit di Solo itu diminati para pejabat. Mudah-mudahan terus berlanjut. Bahkan sampai memproduksi motor nasional.
Honda GL100, Bimota Buitenzorg
Swing arm Sconosciuto bukan kondom alias lengan ayun bawaan GL100 yang dibungkus. Tapi, pelat dan besi kotak yang dirancang dan dibuat baru persis seperti moge.
Nah, ini yang enggak dicontek Han’s. Sconosciuto yang asli desainnya dibikin Michal Pyteraf dari Polandia mengaplikasi lengan ayun tunggal.
Memang, kalau lihat Sconosciuto yang asli sih butuh alat bantu tambahan untuk membuatnya. Artinya, HC akan kesulitan. “Dibuat simpel saja. Supaya gampang dibawa jalan,” ungkap Han’s.
Lengan ayun dibikin dari pipa kota. Setelah pipa kotak dilas, pelat dengan ketebalan 3 mm dijadikan pembungkus. Pelat berfungsi seperti kondom. “Pilihan pelat 3 mm supaya enggak berat dan gampang ditekuk,” tutup Momo yang juga membantu mendesain lengan ayun.
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Pirelli 120/70-17
Ban belakang: Pirelli 180/55-17
Pelek depan: Erossi 2,5x17
Pelek belakang: Erossi 4,25x17
Sokbreker depan: Aftermarket
HC Custom : 085711-840-485