Hal ini sudah dibuktikannya di pacuan milik Ery Nugraha. Dia, juga seorang penggemar aliran café racer. Malah, motornya sempat bergaya balap klasik beberapa waktu yang lalu. “Bosen, kepingin gaya baru yang lebih segar,” singkat pria yang tinggal di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang ini.
Maka itu, dari café racer, Ninja 250R itu berganti aliran jadi flat track. “Sub frame dipotong sekitar 17 cm. Sekarang, tinggal bentuk ulang bagian bodi sesuai konsep aliran flat track,” bilang Donny dari workshopnya di Jl. RC Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan.
Untuk konsep flat track, ubahan Donny ini, memang sedikit menyerupai aliran café racer. Sama-sama kental dengan aroma balap tempo doeloe. Bedanya flat track untuk balapan di tanah. Sementara café racer untuk kontur aspal. Tapi, kali ini, Donny jeli memadukan keduanya.
Seperti pada bagian tangki yang tampak sedikit berbeda. “Bentuknya disesuaikan dengan sasis. Ukuran tangki dibuat tidak kecil dan tidak besar. Karena sasis Kawak Ninja menggantung. Tidak down tube seperti idealnya flat track,” tambah Donny yang sangat ramah itu.
Bentuk buritan didesain khas gaya besutan flat track. Cirinya sudut yang dibentuk kaku dengan model buntutnya yang dibuat meruncing. “Desain ini lazim ditemui di tunggangan flat track di Amerika,” lanjut modifikator yang tengah naik daun belakangan ini. Ulet bulu kaleeee...
Desain bodi, layaknya bodi belakang itu dibuat dari besi pelat. Ini kali, Donny mengandalakan pelat tebal 0,8 mm buat memperkokoh tampilan. "Selain itu pelat ini juga masih memudahkan untuk ditekuk dan dibentuk," argumennya.
Bodi pelat tadi, dipadu kelir hijau doff. Warna ini memang sudah pilihan Ery. Katanya, kelir ini punya karakter tegas. Apalagi juga dipajang wajah Che Guevara pada tangki. Itu lho, salah satu pemimpin gerilya Kuba yang pernah menjelajahi Argentina dengan motor.
Lewat ubahan ini, kini Ninja makin terlihat kekar. Terlebih bagian radiator yang sudah tampak lebih menonjol tanpa diselubungi cover bodi. Tapi, sayang! Kenapa bagian cover tengah masih dibiarkan kosong ya?
Gas...
Kalau standar Kawasaki Ninja 250R pakai setang model jepit. Tapi, buat mempertajam konsep flat track, kini andalkan setang model melebar lurus alias baplang. Ciri motor penggaruk tanah.
Untuk itu, perlu ada ubahan pada areal segitiga atas Ninja. “Biar setang bisa nempel perlu dibuatkan raiser. Karena aslinya Ninja tidak ada,” jelas Donny yang rumah modifikasinya ada di depan RS Suyoto.
Area sekitar kemudi tidak dibiarkan telanjang. Agar tampak berisi, beragam indikator diterapkan. Misal, panel RPM merek Koso. Dengan model analog, sesuai dengan tampilan klasik. “Tidak lupa juga saya tambahkan spion untuk kelengkapan safety riding. Karena dipakai harian,” tutur Ery yang 28 tahun itu. Indikator bensinnya mana?
DATA MODIFIKASI
Ban : Bridgestone 120/70-17 & 150/70-17
Footstep : X Race
Knalpot : Leo Vince Superbike
Studio Motor : (021) 9265-3870