Pantai sudah pasti menjadi bagian yang identik jika kita membicarakan Bali. Segala hal yang berhubungan dengan air dan pasir memang obyek alam yang bisa dibanggakan di pulau dewata.
Bahkan karena dekatnya keseharian masyarakat dengan pantai, mau ngemodif motor pun dipilih yang enak dipakai di pasir.
"Saat awal ngerombak Scorpio ini, memang maunya motor yang pas dipakai di pantai, akhirnya dipilih konsep Yamaha TW 225, tapi semua ini full custom. Bukan semata memindahkan barang TW ke Scorpio," kata Taufik dari bengkel KCSM, Bali yang ngemodifnya.
Di bagian subframe, Taufik membuat ulang. "Aslinya kan agak nungging, sekarang dibuat jadi lebih rata," kata pria berkulit putih ini.
Menurutnya bagian tangki Scorpio ini memang harus banyak dirombak jika ingin tampil seperti ini. Bagian belakang selain dibikin agak rata, juga modelnya meniru desain Suzuki TS.
Lengan ayun juga dibuat ulang. "Pakai pelat model kotak, itu murni desain KCSM," kata pria yang ngebengkel di Jl. WR Supratman No. 67, Denpasar, Bali ini.
Meskipun dibuat ulang, tapi secara ukuran jarak sumbu roda tidak mengalami perubahan. "Jarak segitu masih aman meski sudah pakai ban ekstra lebar di belakang," lanjutnya.
Untuk roda belakang, Taufik mengcustomnya dari pelek mobil. Seperti yang lazim digunakan komunitas skubek. "Lebar telapak sampai 5 inci," ceritanya. Sedangkan diameternya menggunakan yang 14 inci, sama dengan skubek.
"Sempat kesulitan saat mencari ban, selain ukuran yang kurang umum, juga ingin pattern yang sesuai," lanjut pria asal Pontianak merantau ke Bali ini.
Untuk roda menggunakan pelek dengan diameter 18 inci. "Pelekn pakai yang variasi saja tapi pilih yang agak lebar. Menggunakan yang 3 inci," lanjut pria yang juga menjual aneka produk trail dan supermoto ini.
Ciri lain yang ingin diambil dari TW adalah bentuk tangkinya. "Sebenarnya limbah tangki TW lumayan banyak, tapi dibuat sendiri menggunakan pelat galvanis dengan ketebalan 1 mm," tambah Taufik.
Dengan membuat sendiri, otomatis ukuran yang diinginkan bisa lebih menyesuaikan. Hanya bentuk yang mirip TW sementara dimensi beda.
"Saat awal ngerombak Scorpio ini, memang maunya motor yang pas dipakai di pantai, akhirnya dipilih konsep Yamaha TW 225, tapi semua ini full custom. Bukan semata memindahkan barang TW ke Scorpio," kata Taufik dari bengkel KCSM, Bali yang ngemodifnya.
Di bagian subframe, Taufik membuat ulang. "Aslinya kan agak nungging, sekarang dibuat jadi lebih rata," kata pria berkulit putih ini.
Menurutnya bagian tangki Scorpio ini memang harus banyak dirombak jika ingin tampil seperti ini. Bagian belakang selain dibikin agak rata, juga modelnya meniru desain Suzuki TS.
Lengan ayun juga dibuat ulang. "Pakai pelat model kotak, itu murni desain KCSM," kata pria yang ngebengkel di Jl. WR Supratman No. 67, Denpasar, Bali ini.
Meskipun dibuat ulang, tapi secara ukuran jarak sumbu roda tidak mengalami perubahan. "Jarak segitu masih aman meski sudah pakai ban ekstra lebar di belakang," lanjutnya.
Untuk roda belakang, Taufik mengcustomnya dari pelek mobil. Seperti yang lazim digunakan komunitas skubek. "Lebar telapak sampai 5 inci," ceritanya. Sedangkan diameternya menggunakan yang 14 inci, sama dengan skubek.
"Sempat kesulitan saat mencari ban, selain ukuran yang kurang umum, juga ingin pattern yang sesuai," lanjut pria asal Pontianak merantau ke Bali ini.
Untuk roda menggunakan pelek dengan diameter 18 inci. "Pelekn pakai yang variasi saja tapi pilih yang agak lebar. Menggunakan yang 3 inci," lanjut pria yang juga menjual aneka produk trail dan supermoto ini.
Ciri lain yang ingin diambil dari TW adalah bentuk tangkinya. "Sebenarnya limbah tangki TW lumayan banyak, tapi dibuat sendiri menggunakan pelat galvanis dengan ketebalan 1 mm," tambah Taufik.
Dengan membuat sendiri, otomatis ukuran yang diinginkan bisa lebih menyesuaikan. Hanya bentuk yang mirip TW sementara dimensi beda.