Padahal, korekan yang dilakukan Sumingan alias Mian seperti tidak sengaja. Antara lubang inlet di kepala silinder dan intake manifold seperti tidak ketemu alias tidak lurus. “Mungkin itu rahasia nya,” jelas Mian sambil bengong.
Jadi, lubang di kepala kepala silinder lebih besar. Sedangkan lubang di intake manifold kecil. Jadinya tidak ketemu alias gak nyambung. “Tapi, hasilnya bikin tarikan di rpm atas dan bawah lebih responsif,” jelas Bedun dari DTS Kawahara Graha Imola Racing Line.
Untuk korekan lain sepertinya tidak ada yang ganjil. “Seperti piston menggunakan buatan NPP yang aslinya untuk Yamaha Jupiter-Z,” jelas Mian yang tidak mahal dibayar untuk korekan ini.
Piston milik Jupiter-Z itu ukurannya 51,5 mm, dipadukan dengan stroke standar BeAT yang hanya 55 mm. Hasilnya kapasitas mesin jadi 114,5 cc.
Namun kepala piston milik Jupiter-Z pastinya lebih tinggi. Itu jika diukur dari lubang pen. Sehingga posisinya jadi lebih nongol dan menabrak kepala silinder.
Mengakalinya, Mian pasang paking aluminium di bawah blok. “Tebalnya 2 mm,” jelas Mian yang asli wong Jowo namun tinggal di Bandung itu.
Bagian pinggir kepala piston dibuat mendem. “Dalamnya 0,5 mm,” jelas Mian yang korekannya banyak dipakai pembalap Jawa Barat .
Selanjutnya Mian bermain-main di kem. Menggunakan kem standar namun durasinya dibuat lebih lama dari aslinya. “Klep isap membuka 30° sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 55° setelah TMB (Titik Mati Bawah),” saut Mian yang kini sudah pintar menggunakan dial dan busur derajat itu.
Untuk klep buangnya, membuka 57° sebelum TMB dan menutup 25° setelah TMA. Pinggang kemnya dibuat berukuran 25 mm.
Modifikasi di CVT, menggunakan roller selang-seling 9 dan 8 gram. Agar tarikan ringan, per CVT diganjal 3 mm. Responsif! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Indotire
CDI : BRT
Busi: Denso Iridium
Knalpot : Kawahara