Modif Supra dan MX, Molor Yang Bukan Tidur

billy - Kamis, 3 Maret 2011 | 16:01 WIB

(billy - )


Kedua motor ini memiliki beberapa kesamaan. Pertama, Supra Fit dan Jupiter MX ini pemiliknya satu orang, yakni Kicky Julianto Sutandya asal Surabaya. Kedua, sama-sama digarap satu bengkel yaitu Twins Fiber Planet (TFP) dari Kota Wisata Batu. Persamaan ketiga aplikasi swing arm molor. Sesuai tema MOTOR Plus edisi ini yang bahas modifikasi arm panjang.

Acuan modif lengan ayun panjang ini terinspirasi Honda V4 Concept. "Hanya inspirasi. Jika dibandingkan secara keseluruhan, sebenarnya bentuk dan model sudah jauh berbeda. Paling yang sama bagian buritan yang terkesan simpel," bilang duet modifikator kembar Ardy Dirmasyah dan Arno Suransyah yang tergabung di TFP, dan keduanya ngetop seantero Jawa Timur khususnya Batu dan Malang.

Kedua arm yang diaplikasi pada masing-masing motor ukurannya tentu lebih panjang dari yang asli. Otomatis untuk mendapatkan arm panjang ini Arno tidak berburu di toko variasi, karena pasti sulit menjumpainya. Dia lebih memilih membuatnya secara handmade.

Menurut Arno, arm Supra dan MX ini memiliki panjang beda. Supra lebih panjang 10 cm dari orisinal. "Sedang arm pada MX ini dimolorin 15 cm. Lebih panjang 5 cm dari milik Supra," terang builder yang bengkelnya buka Jl. Lesti No. 10, Kota Wisata Batu.

Sebagai bahan utama dipilih pipa kotak dengan ketebalan 2 mm. Agar bisa mengakomodir pelek yang juga handmade berukuran 4,50x17 dipadu ban Battlax 200/50-17, tentu arm dibuat lebar. Tidak mengikuti ukuran lebar arm aslinya.

Saat garap transmisi, dari hasil diskusi dengan Ardy, saudara kembar Arno akhirnya disepakati mengaplikasi sistem transfer gir. Arno memasang dua gir depan standar Supra Fit di pangkal arm bagian kiri. Jadi, rantai tidak terlalu panjang karena harus mampir dulu di kedua gir yang dipasang pada arm. Terkesan lebih ribet, tapi Arno mengklaim lebih baik ketimbang memasang stabilizer.

Cara menambahkan gir transfer ini juga dilakukan pada Jupiter MX. Dan agar terkesan rapi, setelah konstruksi dan sistem transfer gir ini kelar digarap, proses akhirnya adalah membungkus arm tadi pakai kondom fiber.

 
Full Technology

"Khusus untuk Supra sengaja dijejali sistem teknologi bergaya futuristik. Beberapa sistem dibuat canggih, contohnya untuk perpindahakan gigi sudah didesain pakai sistem semi digital," tunjuk Arno.

Sistem perpindahan gigi pada Supra Fit ini sudah tidak manual lagi. Tombol klakson beralih fungsi sebagai tombol untuk mengurangi gigi persneling. "Sedang untuk menambah gigi persneling, bisa menggunakan tuas high beam Tiger. Monggo dilihat bagian bawah yang sudah tidak terlihat lagi footstep berikut tuas rem dan juga gigi persneling. Semua ditutup bodi kit racikan sendiri," bangga Arno.

Paling seru adalah kunci kontak. Sudah tidak mengaplikasi model konvensional. "Untuk menyalakan motor harus menggunakan flash disk yang sebelumnya sudah kita program. Jadi tanpa flashdisk ini jangan harap motor bisa menyala," bangganya.(motorplus.otomotifnet.com)