Pasang Oil Cooler Perhatikan Tekanan Oli

billy - Rabu, 1 Agustus 2012 | 10:57 WIB

(billy - )


Untuk mendinginkan bagian komponen yang bergerak, perlu oli atau pelumas. Tugas pelumas menjaga komponen dari keausan juga meredam panas akibat gesekan.

Wajar jika kemampuan oli perlu dijaga pada saat mesin bergasing rendah atau kencang. Tak ayal konstruksi mesin yang terbagi beberapa bagian, perlu aliran sirkulasi oli terutama pada komponen bergesek, berputar hingga tumbukan.

Besar-kecilnya aliran oli tergantung dari berat-ringan kerja mesin itu sendiri. Makanya perlu hati-hati bila pemilik motor ingin modifikasi mesin terutama soal sirkulasi oli. Seperti contoh bila ingin pasang oil cooler. Sebab jika salah pemasangan, dikhawatirkan sistem pelumasan yang sudah diubah tak maksimal lagi.

Terkadang modifikator enggak paham oil cooler dan salah kaprah. Terutama saat menentukan aliran oli masuk dan keluar dari cooler box. Idealnya, oli yang masuk tekanan dan volumennya harus tetap. Lalu dikeluarkan ke bagian komponen yang membutuhkan.

Kenapa tekanan serta volumen oli yang masuk dan keluar harus tetap? Agar semua komponen tak kekurangan pelumas. Meskipun syarat pasang peranti ini memaksa kapasitas olinya perlu ditambah.

Maka saat akan pasang oil cooler, pastikan diameter dalam slang tidak boleh terlalu besar 2 kali lipat lubang oli di mesin. Maksudnya agar tekanan dari pompa oli ke oil cooler dan tetap rata.  (motorplus-online.com)