Panas Berlebih
Dalam kondisi normal, panas di jalan bisa mencapai 38 derajat celcius. Angka ini terus bertambah jika berada di ruangan tertutup seperti boks bagasi. “Kalau motor dalam kondisi jalan, sebenarnya panas bisa terkurangi karena hembusan angin,” kata Iqbal dari Honda Tiger Miling List (HTML).
Namun yang jadi masalah kalau motor dalam posisi diam alias tidak bergerak. Seperti di kemacetan. “Dalam waktu lama, akan memiliki masalah dengan perangkat elektronik atau komunikasi yang kita taruh di bagasi itu,” tambah Iqbal.
Yang pasti, unsur seperti karet yang menjadi peredam di alat itu akan mudah getas atau mencair. “Tapi kalau untuk komponen lainnya tidak ada masalah,” cuap Iqbal.
Dia menyarankan lebih baik laptop dikeluarkan dari boks daripada berdiam diri lama di dalam sehingga kemungkinan rusak bisa jadi lebih besar.
Guncangan
Iqbal adalah pengendara yang langganan pakai boks bagasi. Ia mengaku suka menaruh peranti elektronik seperti laptop di dalam bagasi. “Perlu diperhatikan adalah guncangan di motor. Walau laptop yang ada sekarang ini jauh lebih kuat dan anti shocking,” rinci Iqbal yang dari Depok ini.
Biasanya untuk berjaga-jaga sebagian pengendara di HTML tidak pernah menaruh laptop dalam keadaan ‘telanjang’. “Biasanya akan dibungkus dengan tas laptop. Sehingga bisa mengurangi dampak kalau motor masuk lubang atau motor ‘terbang’ karena tidak bisa menghindar ada polisi tidur,” tambah Hari Wibowo, petinggi HTML.
Guna mengurangi guncangan, menurut Bowo bisa dengan mengikat barang di dalam boks agar tidak bergerak atau diberikan banyak alas empuk sebagai peredam. (motorplus-online.com)
Dalam kondisi normal, panas di jalan bisa mencapai 38 derajat celcius. Angka ini terus bertambah jika berada di ruangan tertutup seperti boks bagasi. “Kalau motor dalam kondisi jalan, sebenarnya panas bisa terkurangi karena hembusan angin,” kata Iqbal dari Honda Tiger Miling List (HTML).
Namun yang jadi masalah kalau motor dalam posisi diam alias tidak bergerak. Seperti di kemacetan. “Dalam waktu lama, akan memiliki masalah dengan perangkat elektronik atau komunikasi yang kita taruh di bagasi itu,” tambah Iqbal.
Yang pasti, unsur seperti karet yang menjadi peredam di alat itu akan mudah getas atau mencair. “Tapi kalau untuk komponen lainnya tidak ada masalah,” cuap Iqbal.
Dia menyarankan lebih baik laptop dikeluarkan dari boks daripada berdiam diri lama di dalam sehingga kemungkinan rusak bisa jadi lebih besar.
Guncangan
Iqbal adalah pengendara yang langganan pakai boks bagasi. Ia mengaku suka menaruh peranti elektronik seperti laptop di dalam bagasi. “Perlu diperhatikan adalah guncangan di motor. Walau laptop yang ada sekarang ini jauh lebih kuat dan anti shocking,” rinci Iqbal yang dari Depok ini.
Biasanya untuk berjaga-jaga sebagian pengendara di HTML tidak pernah menaruh laptop dalam keadaan ‘telanjang’. “Biasanya akan dibungkus dengan tas laptop. Sehingga bisa mengurangi dampak kalau motor masuk lubang atau motor ‘terbang’ karena tidak bisa menghindar ada polisi tidur,” tambah Hari Wibowo, petinggi HTML.
Guna mengurangi guncangan, menurut Bowo bisa dengan mengikat barang di dalam boks agar tidak bergerak atau diberikan banyak alas empuk sebagai peredam. (motorplus-online.com)