Gigi 2 depan-belakang dan gigi 3 belakang Astrea 800 yang siap pasang |
“Biasa pakai buat balap jalanan. Cukup hanya memadukan rasio Astrea 800 buat C series. Enggak perlu ganti semua,” bilang Ceng Kun dari Ceng Kun Motor Sport (CMS), Tangerang.
Ayo tengok perbandingan girboks generasi bebek Astrea Prima sampai Supra. Perbandingan drive gear atau gigi penggerak atau gir depan dan driven gear alias gir yang digerakan atau gir belakang dari Prima sampai Supra Gigi 1 24/12, gigi 2 29/17, gigi 3 26/21, dan 23/24.
“Diganti gigi 2 dan gigi 3. Penggantian dua gigi itu jadi lebih panjang tarikannya. Berbeda kalau pakai standar yang rpm-nya pendek,” ulas Ceng Kun dari markasnya di Mauk, Tangerang.
Tapi, aplikasi rasio 2 dan rasio 3 dari Astrea 800 enggak bisa asal pasang. Karena perbedaan ketebalan berbeda jauh. Makanya, tahap awal harus dibubut alias menipiskan gigi 2-3 Astrea 800.
Diukur dulu ketebalan gigi 2-3 C series dan rasio 2-3 Astrea 800. Dimulai dari rasio depan-belakang gigi 2. Ketebalan gigi 2 drive gear 800 tebalnya 10,32 mm. Supaya bisa dipasang ke rasio bebek Honda C series dipangkas jadi 8,13 mm. Sedang untuk gigi driven gear yang tebalnya 14,73 mm dibubut jadi 10,88 mm.
“Buat gigi 2 yang depan harus dirancang lagi tiga kaki dan got spacernya. Disamakan aja tinggi dan lebar kakinya, terus dalam gotnya juga disamakan,” rinci Ceng Kun berbagi ilmu.
Giliran gigi 3 bagian belakang rasio Astrea 800. Gigi 3 driven gear aja yang dipakai untuk dipasang ke C series. Ketebalan gir belakang ketiga Astrea 800 13,95 mm. Ketebalan 13,95 harus dibubut sehingga jadi 10,48. Profil permukaannya harus disamakan dengan gigi belakang ketiga C series.
Gigi 3 tambah 2 mata (Kiri). Gigi 2 depan-belakang yang lebih tinggi dan tebal sebelum-setelah dibubut (kanan).
Pengaruhnya jelas sekali saat perpindahan gigi. Dibanding sebelumnya pakai rasio standar, pakai rasio Astrea 800 ke C series ngefek sampai ke perpindahan gigi 2 ke gigi 3.
Rpm lebih turun waktu perpindahan gigi 1 ke 2 dibanding rasio standar. Turun minimal 1.000 rpm. Tapi, mesin lebih cepat mengail tenaga meski rpm turun jauh dibanding perbanding gigi standar.
Giliran rpm saat perpindahan gigi 2 ke 3. Hitungannya gak berbeda dari penggunaan rasio standar antara gigi 2 dan gigi 3. Tapi, rpm perpindahan gigi 3 ke gigi 4 bisa lebih rapat dibanding pakai rasio standar. Waktu putaran mesin masuk ke gigi 4, rpm bisa lebih cepat naik. (motorplus-online.com)