|
Jakarta - Istilah mal-praktik, enggak cuma terjadi di dunia kedokteran. Tapi di arena skutik, juga begitu. Seperti dialami pemilik Yamaha Mio (khususnya yang gemar utak-atik wilayah seputar noken as), sering mengeluh gir sentrik besutannya mudah patah.
Tuduhannya; material peranti itu kurang yahud. Tapi setelah ditelusuri, ternyata pemicunya bukan itu. Lantas, apa dong?
Ya itu, akibat perbuatan sang mekanik yang serampangan. Intinya, pada noken as (NA) Mio ada nok atau got untuk dudukan sentrik.
Nah, kalau di dealer resmi, saat penggantian NA mengencangkannya pakai kunci sok impact. Sementara di bengkel umum yang sering dilakukan menggunakan sok impact manual yang masih andalkan kekuatan tangan.
Lebih parah, si mekanik juga kurang teliti. Saat nok pada sentrik belum duduk manis pada noken as, tapi sudah dikencangkan. Krakk.retak deh! Efeknya?
“Pastinya, sentrik berputar di tempat, tanpa memutar noken-as. Sebab tenaga dari putaran kruk as masih memutar keteng. Apesnya kalau saat sentrik lepas, posisi klep sedang membuka, kerusakan minimal payung klep bengkok dan kalau parahnya piston bisa bolong kena jitak payung klep,” beber Muhamad Amin dari SAM motor di daerah Pal Batu, Tebet, Jaksel.
Okelah kalau ketiadaan alat jadi kambing hitam. Tapi sebetulnya kasus ini bisa dihindari dengan ketelitian dan ketenangan.
“Asal nok pada sentrik sudah masuk, lalu pasang stoper-nya, kemudian putar dulu bautnya pakai tangan dan diakhiri dengan pengencangan, masalah ini bisa saja tak akan terjadi,” tutup ayah satu anak ini sambil mencontohkan. Buat yang mau mempraktikkan, silakan lihat gambar. (motorplus.otomotifnet.com)
Keterangan Gambar :
1. Sentrik Mio Patah. Perhatikan retak pada pinggiran nok sentrik
2. Pastikan nok duduk manis pada noken as. Kalau sudah plek, enggak mungkin bisa retak
3. Kunci sok impact manual. Ketiadaan kunci-kunci yang jadi kambing hitamnya
4. Pasang stoper, untuk deteksi awal dapat dilihat dari nok stoper, kalau sentrik retak biasanya stoper-nya juga bengkok
Tuduhannya; material peranti itu kurang yahud. Tapi setelah ditelusuri, ternyata pemicunya bukan itu. Lantas, apa dong?
Ya itu, akibat perbuatan sang mekanik yang serampangan. Intinya, pada noken as (NA) Mio ada nok atau got untuk dudukan sentrik.
Nah, kalau di dealer resmi, saat penggantian NA mengencangkannya pakai kunci sok impact. Sementara di bengkel umum yang sering dilakukan menggunakan sok impact manual yang masih andalkan kekuatan tangan.
Lebih parah, si mekanik juga kurang teliti. Saat nok pada sentrik belum duduk manis pada noken as, tapi sudah dikencangkan. Krakk.retak deh! Efeknya?
“Pastinya, sentrik berputar di tempat, tanpa memutar noken-as. Sebab tenaga dari putaran kruk as masih memutar keteng. Apesnya kalau saat sentrik lepas, posisi klep sedang membuka, kerusakan minimal payung klep bengkok dan kalau parahnya piston bisa bolong kena jitak payung klep,” beber Muhamad Amin dari SAM motor di daerah Pal Batu, Tebet, Jaksel.
Okelah kalau ketiadaan alat jadi kambing hitam. Tapi sebetulnya kasus ini bisa dihindari dengan ketelitian dan ketenangan.
“Asal nok pada sentrik sudah masuk, lalu pasang stoper-nya, kemudian putar dulu bautnya pakai tangan dan diakhiri dengan pengencangan, masalah ini bisa saja tak akan terjadi,” tutup ayah satu anak ini sambil mencontohkan. Buat yang mau mempraktikkan, silakan lihat gambar. (motorplus.otomotifnet.com)
Keterangan Gambar :
1. Sentrik Mio Patah. Perhatikan retak pada pinggiran nok sentrik
2. Pastikan nok duduk manis pada noken as. Kalau sudah plek, enggak mungkin bisa retak
3. Kunci sok impact manual. Ketiadaan kunci-kunci yang jadi kambing hitamnya
4. Pasang stoper, untuk deteksi awal dapat dilihat dari nok stoper, kalau sentrik retak biasanya stoper-nya juga bengkok