Jakarta - Ceritanya berawal ketika salah satu pembaca setia redaksi coba memanaskan Honda Supra Fit miliknya yang memang jarang dipakai. Tak ingin aki tekor, pria ini lantas starter pakai kick starter.
Jamaknya motor jarang dipakai, butuh usaha ekstra supaya mesin 100 cc milik Supra dapat menyala sempurna. Tapi tak hanya kaki yang harus bekerja, ternyata tangan juga perlu sedikit bergerak, utamanya jempol tangan kiri.
Misal saja motor diam lebih dari 1 bulan, otomatis hampir seluruh oli sudah mengendap di dasar bak karter. Artinya bagian kepala silinder perlu pelumas ekstra untuk bekerja awal.
Jangan sampai saat mesin pertama kali menyala, komponen di kepala silinder dalam kondisi kering minim pelumasan. Bisa pendek umur akibat gesekan besi langsung ketemu besi. Tenang, caranya mengatasinya tak susah kok.
"Hidupkan mesin pakai kick starter beberapa kali tanpa menghidupkan kunci kontak supaya oli bersirkulasi (gbr.1)," terang Aip Sunarto, mekanik OTOMOTIF Service Station (OSS) di Jl. Panjang No.8A, Jakbar.
Percobaan pertama selesai, sekarang coba untuk menghidupkan mesin. "Bagusnya gunakan choke untuk menghidupkan mesin yang lama tidak digunakan (gbr.2)," sambung Audi Wastro, pemilik bengkel Champ Motor di daerah Cipinang Muara, Jaktim.
Tujuannya agar karburator mendapatkan bensin lebih banyak dari biasanya hingga mesin mudah hidup. Gampang kok meraihnya, cukup pakai jempol tangan kiri untuk menarik tuas choke.
Choke bekerja dengan cara menutup skep karburator hingga udara yang masuk dihambat dan bensin akan mengalir lebih banyak. Pada motor generasi awal, choke masih terletak langsung di samping karburator (gbr.3), sedang untuk motor generasi terakhir biasanya terletak di bagian bawah setang sebelah kiri.
Nah, penggunaannya juga tak perlu terlalu lama. Jadi begini, pertama kali tarik choke sampai menutup penuh. "Tapi hanya untuk menghidupkan pertama," lanjut Badung, sapaan akrab Aip.
Setelah itu kembalikan choke di posisi setengah supaya mesin dapat pasokan udara (gbr.4). Biarkan mesin hidup selama beberapa saat setidaknya 1 sampai 2 menit agar pasokan udara dan bensin kembali normal. Sisanya tinggal nikmati riding deh.
Pun merawat choke yang tak terlampau merepotkan. Penyakit utamanya berkisar di kotoran atau karat yang menumpuk di sepanjang kabel choke.
"Cukup semprot pakai cairan penetran untuk merontokkan kotoran, lalu tuangkan oli secukupnya agar kabel choke kembali lancar," papar Wastro kali ini. Kalau dibiarkan menumpuk, bisa jadi tugas utama choke tak akan maksimal.
Beda lagi kalau pakai motor injeksi yang sudah menggunakan choke otomatis. Enggak perlu repot-repot lagi, kontrol utamanya di ECU yang akan menaikkan putaran mesin lebih tinggi ketika awal starter.
Mirip-mirip kalau nyalain mesin mobil pertama gitu loh. Biasanya mesin akan berputar di kisaran 1.500 rpm selama beberapa saat. (motorplus.otomotifnet.com)
Jamaknya motor jarang dipakai, butuh usaha ekstra supaya mesin 100 cc milik Supra dapat menyala sempurna. Tapi tak hanya kaki yang harus bekerja, ternyata tangan juga perlu sedikit bergerak, utamanya jempol tangan kiri.
Misal saja motor diam lebih dari 1 bulan, otomatis hampir seluruh oli sudah mengendap di dasar bak karter. Artinya bagian kepala silinder perlu pelumas ekstra untuk bekerja awal.
Jangan sampai saat mesin pertama kali menyala, komponen di kepala silinder dalam kondisi kering minim pelumasan. Bisa pendek umur akibat gesekan besi langsung ketemu besi. Tenang, caranya mengatasinya tak susah kok.
"Hidupkan mesin pakai kick starter beberapa kali tanpa menghidupkan kunci kontak supaya oli bersirkulasi (gbr.1)," terang Aip Sunarto, mekanik OTOMOTIF Service Station (OSS) di Jl. Panjang No.8A, Jakbar.
Percobaan pertama selesai, sekarang coba untuk menghidupkan mesin. "Bagusnya gunakan choke untuk menghidupkan mesin yang lama tidak digunakan (gbr.2)," sambung Audi Wastro, pemilik bengkel Champ Motor di daerah Cipinang Muara, Jaktim.
Tujuannya agar karburator mendapatkan bensin lebih banyak dari biasanya hingga mesin mudah hidup. Gampang kok meraihnya, cukup pakai jempol tangan kiri untuk menarik tuas choke.
Choke bekerja dengan cara menutup skep karburator hingga udara yang masuk dihambat dan bensin akan mengalir lebih banyak. Pada motor generasi awal, choke masih terletak langsung di samping karburator (gbr.3), sedang untuk motor generasi terakhir biasanya terletak di bagian bawah setang sebelah kiri.
Nah, penggunaannya juga tak perlu terlalu lama. Jadi begini, pertama kali tarik choke sampai menutup penuh. "Tapi hanya untuk menghidupkan pertama," lanjut Badung, sapaan akrab Aip.
Setelah itu kembalikan choke di posisi setengah supaya mesin dapat pasokan udara (gbr.4). Biarkan mesin hidup selama beberapa saat setidaknya 1 sampai 2 menit agar pasokan udara dan bensin kembali normal. Sisanya tinggal nikmati riding deh.
Pun merawat choke yang tak terlampau merepotkan. Penyakit utamanya berkisar di kotoran atau karat yang menumpuk di sepanjang kabel choke.
"Cukup semprot pakai cairan penetran untuk merontokkan kotoran, lalu tuangkan oli secukupnya agar kabel choke kembali lancar," papar Wastro kali ini. Kalau dibiarkan menumpuk, bisa jadi tugas utama choke tak akan maksimal.
Beda lagi kalau pakai motor injeksi yang sudah menggunakan choke otomatis. Enggak perlu repot-repot lagi, kontrol utamanya di ECU yang akan menaikkan putaran mesin lebih tinggi ketika awal starter.
Mirip-mirip kalau nyalain mesin mobil pertama gitu loh. Biasanya mesin akan berputar di kisaran 1.500 rpm selama beberapa saat. (motorplus.otomotifnet.com)