Bermula dari tukang racik knalpot merek AHM yang laris manis, Joko Pratama yang buka usaha sendiri sekarang malah banyak dikunjungi konsumen. Jurus mantan karyawan Wardi Knalpot ini adalah mengembangkan potensi yang bisa digali dari modelnya.
“Kalau yang jutaan saja laku, kenapa nggak bikin yang harga terjangkau tanpa kurangi kualitas. Toh, bedanya cuma bahan. Asli pakai stainless steel, bikinan saya bisa pakai pelat galvanis,” ujar pemilik bengkel knalpot Joko Exhaust.
Keunggulan knalpot Joko sejatinya bukan cuma model, volume ruang dan karakter suara knalpot di silincer. Namun lebih fokus pada bentuk pipa knalpot yang modelnya tidak ditekuk.
“Lekukan mengakibatkan lingkar pipa menyempit, sehingga akan mempengaruhi turbulensi gas buang. Makanya saya bikin model patah-patah macam knalpot model AHM jadinya,” lanjut Joko yang berlamat di Jl. Robusta (Prapatan Tanjakan Bintar), Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Nah, dengan plat galvanis Joko dapat menjual knalpot bikinan atau pesanan konsumen dengan harga beragam. Misalkan untuk motor bebek, harganya dipatok kisaran Rp 300 sampai Rp 400 ribuan.
Sedangkan buat motor sport atau tunggangan sejenis Jupiter MX, Satria F150 atau ditambah dengan pelat alumunium, pria berumur 25 tahun ini melegonya sekitar Rp 500 ribuan.
Joko Exhaust juga menerima oder dari konsumennya langsung. Untuk informasi lebih lengkap bisa hubungi Joko. Calling aja doi di nomor Telepon (021) 91131178. Atau handphone-nya di nomor 0815-1334-2326. “Halo mas Joko bisa order knalpot.” (motorplus-online.com)