Bentuk luar tak beda, perbedaan di diameter port
Sepintas, seperti tak ada perbedaan berarti jika melihat injektor dari sisi luar. Terutama buat injektor di motor injeksi berkapasitas 110 cc dan 125 cc. Tapi itu kalau hanya melihat secara sepintas. Karena sejatinya, kedua injektor ini punya peran berbeda.
“Apalagi jika perbedaan kapasitas engine sudah melonjak jauh. Pastinya ada perbedaan. Terutama di bagian lubang,” ungkap Freddy A. Gautama, pimpinan Ultraspeed Racing di Jl. H. Mencong, No. 42, Ciledug, Tangerang.
Mengambil contoh dari produk di pacuan Honda. Misalnya di Honda PCX dengan Honda CBR 250R. Jumlah lubang di injektor PCX ada 6 port. Sedang di CBR 250 yang cc-nya jauh lebih dari PCX, terdapat 12 lubang. Tapi, jumlah tekanan bahan bakar yang diaplikasi tetap sama. Yaitu, 294 kPa.
Selain produk bawaan motor, ada juga produk aftermarket. Seperti yang disediakan di workshop Ultraspeed. Produk bermerek SRP ini, disediakan buat pacuan injeksi yang bore up.
Buat di Yamaha V-ixion. Tapi, saat ini stok-nya tinggal buat yang 155 cc dan 180 cc,” ujar Freddy. Menurut pria berkacamata ini, perbedaan dari kedua injektor itu ada di diameter lubang. Tentunya lubang di injektor yang 180 cc pasti sedikit lebih besar ketimbang 155 cc. Meski, jumlah lubang sama.
Akibatnya, debit bahan bakar yang masuk lebih banyak ketika injektor ini diberi voltase lebih oleh ECM (Electronic Control Module) atau ECU (Electronic Control Unit) selaku otak sistem injeksi. “Kebutuhan ruang bakar pun tercukupi,” sebut pria yang menjual injektor seharga Rp 850 ribu itu. (motorplus-online.com)
“Apalagi jika perbedaan kapasitas engine sudah melonjak jauh. Pastinya ada perbedaan. Terutama di bagian lubang,” ungkap Freddy A. Gautama, pimpinan Ultraspeed Racing di Jl. H. Mencong, No. 42, Ciledug, Tangerang.
Mengambil contoh dari produk di pacuan Honda. Misalnya di Honda PCX dengan Honda CBR 250R. Jumlah lubang di injektor PCX ada 6 port. Sedang di CBR 250 yang cc-nya jauh lebih dari PCX, terdapat 12 lubang. Tapi, jumlah tekanan bahan bakar yang diaplikasi tetap sama. Yaitu, 294 kPa.
Selain produk bawaan motor, ada juga produk aftermarket. Seperti yang disediakan di workshop Ultraspeed. Produk bermerek SRP ini, disediakan buat pacuan injeksi yang bore up.
Buat di Yamaha V-ixion. Tapi, saat ini stok-nya tinggal buat yang 155 cc dan 180 cc,” ujar Freddy. Menurut pria berkacamata ini, perbedaan dari kedua injektor itu ada di diameter lubang. Tentunya lubang di injektor yang 180 cc pasti sedikit lebih besar ketimbang 155 cc. Meski, jumlah lubang sama.
Akibatnya, debit bahan bakar yang masuk lebih banyak ketika injektor ini diberi voltase lebih oleh ECM (Electronic Control Module) atau ECU (Electronic Control Unit) selaku otak sistem injeksi. “Kebutuhan ruang bakar pun tercukupi,” sebut pria yang menjual injektor seharga Rp 850 ribu itu. (motorplus-online.com)