Nih, Rangkaian Tes Pelek Berkualitas OEM Sebelum Dipasarkan

billy - Senin, 18 April 2011 | 14:40 WIB

(billy - )

Impact test dan leak test, hanya beberapa dari sekian banyak pengetesan sebelum dilempar ke pasaran
Beberapa waktu yang lalu sudah dikupas langkah membuat pelek di pabrik pelek Chemco. Dalam proses produksi ini, untuk menjaga kualitas pelek juga diadakan berbagai macam pengetesan. Penasaran tes seperti apa saja yang harus dilakukan? Yuk kita bahas satu persatu!

Selain tes kebocoran melalui uji sinar X dan leak tes melalui media air dan udara seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ternyata masih banyak rangkaian tes yang dilakukan untuk mengetahui kualitas dari sebuah pelek berkualitas orisinal ATPM.

Pertama ada impact tes yang akan mengetahui batas kekuatan pelek. Caranya, sebuah bandul berbobot sekitar 350-450 kg akan dijatuhkan dari ketinggian sekitar 30 cm ke atas pelek. Kemudian dilihat hasilnya apakah pelek patah, atau penyok.

“Pelek yang baik hanya mengalami penyok di bagian bibirnya setelah dijatuhkan bandul, dan tidak akan mengalami patah di bagian spoke atau bibir nya,” jelas Basuki Suseno Ass. Manager Casting Wheel PT Chemco Harapan Nusantara.

Selanjutnya ada dynamic radial tes yang akan menguji kelurusan pelek. Pengujian ini dilakukan layaknya proses balancing pada pelek mobil. Sehingga tingkat kepresisian dapat terlihat saat pelek yang dilengkapi ban berputar.

Kekuatan pelek saat mengerem juga disimulasikan dalam tes bernama torsion tes. Kali ini pelek dipuntir dengan kekuatan 650 Nm selama beberapa jam. Dan tentu saja, pelek yang baik harus kuat dan tidak patah saat tes. “Tes ini diandaikan seperti saat pengereman yang membutuhkan tumpuan lebih pada spoke dan tromol,” tambah Basuki.

Lalu ada tes cornering bending yang menguji gaya tekan saat motor berbelok. “Karena kekuatan tromol dan palang sisi akan mendapat tekanan saat motor berbelok. Sehingga banyak pelek berkualitas rendah yang patah atau retak saat membelok agak rebah,” ulas pria berbadan subur ini.

Oiya, tes ini tidak hanya untuk mengetahui kekuatan pelek lho. Sebab, ada pula tes untuk mengetahui kekuatan lapisan cat dan anti karatnya.
Hal ini dilakukan dengan mencelupkan bagian pelek pada cairan-cairan ekstrim seperti minyak rem, bensin dan air garam selama 160 jam tanpa diangkat.

“Sebenarnya masih ada pengujian lain yang mengandalkan software dan uji molekul. Tapi hal tersebut bersifat rahasia perusahaan,” ungkap Basuki. Begitu juga dengan pengambilan gambar, tidak semua pengetesan boleh di foto prosesnya. (motorplus-online.com)