Waktu Rawan Kecelakaan, Lebih Cermat Agar Selamat!

billy - Selasa, 11 Desember 2012 | 10:16 WIB

(billy - )


Peluang kecelakaan lalu lintas (Laka) bisa kapan saja terjadi. Namun demikian ada beberapa jam yang dianggap rawan terjadi kecelakaan karena beberapa sebab. Bisa dicermati biar nggak bikin galau.

Joel Deksa Mastana, penggiat safety riding berujar, peluang kecelakaan paling sering terjadi karena faktor buru-buru, tidak taat aturan dan juga lingkungan seperti jalan licin akibat hujan.

Berikut beberapa jam yang dianggap rawan kecelakaan. Dengan mengetahui jam ini bisa cepat diantisipasi.

PERGI-PULANG KANTOR

Faktor terburu-buru alias ingin cepat sampai menjadi pemicu kecelakaan. Pemandangan seperti itu nyaris setiap hari ditemui di Jakarta. Jalan raya disesaki keinginan untuk buru-buru tiba di kantor atau sampai di rumah. Bahkan sampai menerobos lampu merah. Ketergesaan adalah pemicu seseorang menerabas lampu pengatur lalu lintas. Sikap terburu-buru itu semata dipertaruhkan demi mengejar waktu. Kalau sampai terjadi kecelakaan waktu yang sedikit ini malah akan berdampak jadi sangat besar.

PERGI-PULANG SEKOLAH
“Hampir semua kegiatan mengandalkan motor termasuk bonceng anak untuk antar jemput,” bilang Joel Deksa Mastana, instruktur safety riding dari Jakarta. Sayangnya, ketika menjemput sang buah hati, orang tua sering lalai melengkapi si anak dengan peralatan berkendara standar, seperti helm.

Tambahan lagi, kadang, si ibu yang menjadi penjemput, secara kemampuan berkendara tidak mumpuni. Seperti belok tanpa sein. Faktor ini juga yang membuat sering terjadi kecelakaan di jam pergi atau pulang sekolah.

HUJAN RINTIK

Saat hujan baru saja mengguyur, kondisi aspal jauh lebih licin dibanding ketika hujan sudah deras. “Itu karena debu dan tanah di aspal bercampur dengan air hujan,” kata Joel.

Jalan licin butuh keterampilan berkendara memadai untuk melakukan pengereman yang tepat saat jalan hujan. Selain itu, kondisi kembangan ban juga harus cukup baik. Ban botak menambah licin permukaan jalan dan pengereman yang tidak maksimal. Terlebih bagi pengendara yang memang mengandalkan keseimbangan.

MENJELANG MALAM

Selain bahaya aksi kejahatan, perjalanan malam memang melawan jam biologis manusia. “Manusia adalah makhluk cahaya, yang artinya harus beraktivitas di siang hari dan beristirahat di malam hari. Kita tidak diciptakan untuk berjaga sepanjang malam,” sebut Joel.

Semua ini diatur oleh jam biologis yang menentukan kapan saat beraktivitas dan kapan harus beristirahat. Ketika kita beraktivitas di saat seharusnya beristirahat, jam biologis secara otomatis tentunya juga akan mendatangkan kantuk. (motorplus-online.com)