Komunitas Motor di Sekolah, Sudah Masuk Ekskul

Dimas Pradopo - Jumat, 13 Juli 2012 | 07:46 WIB

(Dimas Pradopo - )


Di setiap sekolah ada sederet daftar kegiatan ekstrakurikuler atau ekskul yang diizinkan pihak sekolah dengan siswa sebagai anggotanya. Tujuannya, tentu positif yaitu sebagai wadah penyalur hobi, minat, dan bakat siswa. Juga sebagai ajang sosialisasi antar pelajar.

Ekstrakulikuler yang berada di SMAN 45 Jakarta  terbilang unik. Personelnya terdiri dari siswa-siswi yang senang dengan dunia motor. Ekskul yang sama dengan klub motor itu bernama Ikatan Pelajar Pecinta Motor (IPPMO).

Toz dulu dengan ekskul yang terbentuk atas saran dari Dr. Suprawito M.Si, mantan Wali Kota Jakarta Utara yang juga pernah menjadi Ketua Komite Sekolah.

Ekskul berdiri sejak 17 Agustus 2004 ini banyak melakoni kegiatan. Mulai contezt modifikasi di area sekolah, sampai  kegiatan workshop safety riding yang mendatangkan instruktur dari Polda Metro Jaya. “Karena IPPMO ini adalah sebuah ekstrakulikuler, jadi setiap mengadakan kegiatan selalu dapat fasilitas dari sekolah,” buka Okta Rizal, ST Pembina IPPMO.

Agar tidak mengganggu prestasi di sekolah. “Siswa kelas 10 adalah calon anggota, naik ke kelas 11 mulai aktif terlibat di kepengurusan, dan di kelas 12 siswa itu sudah harus melepas kepengurusannya karena harus berkonsentrasi menghadapi ujian akhir,” tegas Evan Albernan yang menjadi Ketua IPPMO.

Namun, dalam perjalanannya sekitar 8 tahun IPPMO terus selalu mendapatkan kesan negatif oleh beberapa guru. Para guru berfikir bahwa mereka itu masuk dalam golongan geng motor. Walau ada pertentangan, hebatnya nama IPPMO selalu dicantumkan pada buku rapor sebagai nilai pengembangan diri siswa yang masuk dalam bagian ektrakulikuler resmi yang diakui oleh sekolah.

“Itu sebabnya kita diberikan izin oleh orang tua untuk mengikuti kegiatan IPPMO,” bangga Vania yang menjabat sebagai Sekretaris. Salut !!! (motorplus-online.com)