XTRIM Sumatera Xpedition II 2012, Menatap Danau Toba Dari Samosir

billy - Sabtu, 26 Mei 2012 | 07:41 WIB

(billy - )

Menikmati indahnya Danau Toba dari sudut yang tak biasa
Xtrim Sumatera Xpedition (XSX) II kembali digelar Xpedition Trail Mania (Xtrim) Indonesia, Jumat-Sabtu (18-19/5) lalu. Jika 2011 lalu diikuti 350 peserta, event bertajuk Deep Jungle Enduro Challenge itu kini dibuka sampai 500 peserta. Tetap ada ratusan calon peserta ditolak panitia karena memang dibatasi.

Menurut Musa Idishah alias Doddy Ketua (XSX) pembatasan dimaksudkan agar kegiatan lebih fokus. Jika tidak dikhawatirkan banyak peserta kecewa karena alasan tidak diperhatikan. Apalagi kegiatan macam ini tidak luput dari peserta siluman. Maksudnya, pengin menikmati fasilitas tanpa mendaftar.
Penyerahan bantuan tanaman dan perangkat elektronik secara simbolis diserahkan kepad Bupati Samosir, Mangindar Simbolon (baju merah). Juga disaksikan Ijeck, Ketua IMI Sumut juga Doddy Ketua Xtrim Indonesia bersama jajaran pengurus
“Tapi kami bangga ajang kami diminati peserta dari berbagai daerah di Tanah Air. Mungkin karena Danau Toba dan Pulau Samosir sebagai daerah wisata terkemuka,” lanjut Doddy.

Ajang XSX II berlangsung dua hari dengan sebutan Legenda Day 1 dan 2. Pada Legenda Day 1, semua peserta di Bukit Beta Tuk-Tuk Pulau Samosir mengawali start. Hadir Bupati Samosir Mangidar Simbolon, Ketua Pengprov IMI Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck.

Etape pertama berjarak 170 km dengan trek menantang. Karena cukup cerah, peserta dapat menikmati pemandangan Danau Toba dari pesisir bukit di bibir Pulau Samosir. Sebelum nyebrang pakai perahu dari Dermaga Hot Spring ke Dermaga Tongging dan finish di Candika Sibolangit.

 Bukan cuma trek yang bikin goyang motor, jembatan juga demikian
“Trek Legenda Day 1 banyak jalan berbatu dan berdebu. Saya sampai jatuh beberapa kali karena gagal kontrol motor Kawasaki KLX250,” ucap Bucek Depp artis penyuka olahraga x-treme.

Legenda Day 2 start di Candika Sibolangit. Jumlah peserta menyusut jadi 350 orang lebih dan tetap lanjut ke trek paling x-treem. Mereka harus melibas tanjakan berbatu licin, tanjakan tanah berlumpur curam dan banyak bekas jalur air. Banyak peserta mencium tanah alias jatuh.

 MOTOR Plus ikut merasakan langsung sensasinya
“Etape 2 lebih seru. Treknya menantang meski Suzuki TS125 saya sempat nyangkut di tanjakan antara Tiga Johar dan Danau Linting. Semua berjalan lancer sampai finish di Istana Maimon,” beber Nita Boediarty asal Surabaya, satu dari 4 peserta wanita yang ikut ambil bagian.

Penempatan panitia untuk tim rescue di titik rawan perlu jadi perhatian. “Kalau mereka ada, pasti peserta bisa lanjut sampai finish. Karena minim alat dan tim rescue, jadi banyak yang potong jalur,” bilang Danny Rusli dari tim Trial Jelajah Labura (TRJ4L), Sumatera Utara.

Yihaaa...  (motorplus-online.com)