Awal perjalanan dimulai dari Bukittinggi menuju Istana Pagaruyung di kota Batusangkar. Istano Basa yang lebih terkenal dengan nama Istana Pagaruyung, adalah sebuah istana yang terletak di kecamatan Tanjung Emas, kota Batusangkar, kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Istana ini merupakan obyek wisata budaya yang terkenal di Sumatera Barat.
Usai dari sana target perjalanan berikutnya adalah menikmati keindahan air terjun di Lembah Harau. Setelah itu rombongan berjalan pelan menyusuri jembatan Kelok 9 yang terkenal itu. Dan sebelum melanjutkan ke Pekanbaru perut diisi dulu di Bandrek House. Di sela-sela makan siang itu Rifat Sungkar, pereli nasional yang juga brand ambassador Mitsubishi menjelaskan beberapa fitur unggulan Delica untuk dieksplorasi. Antara lain pemakaian transmisi DS dan anjuran duduk di kursi belakang buat menguji suspensinya.
Dari Bandrek House menuju Pekanbaru rute yang ditempuh turunan berkelok-kelok dengan radius pendek-pendek. Tuas transmisi pun kami pindahkan ke DS. Menurut Rifat, trek turunan akan membuat kerja rem berlebih ketika pakai transmisi D. "Itu biasanya untuk konsumsi di perkotaan." Karena treknya terbilang ekstrem ia menganjurkan pakai DS untuk mengatur deselerasi dan akselerasi namun akibatnya mobil akan menjadi agresif.
Suspensi multilink juga jadi fitur andalan Delica maka ia pun menyarankan duduk di belakang guna menguji kenyamanannya. Mungkin karena treknya terbilang ekstrem saya Cuma sanggup duduk sebentar. Lain soal kalau tikungannya biasa-biasa saja. Total perjalanan test drive hari kedua ini sejauh 298 km dengan konsumsi BBM 9,8 liter/100 km. (mobil.otomotifnet.com)