Toyota Berhasil Menyempurnakan Kelemahan Mesin Berbahan Bakar Ethanol 2TR-FFV

Selasa, 8 Juli 2014 | 06:17 WIB


Jakarta - Seperti diketahui, salah satu kelemahan mesin berbahan bakar ethanol sulit untuk distarter pada suhu dingin (11ºC). Masalahnya, Toyota Indonesia harus menggekspor mesin berbahan bakar ethanol ke berbagai negara, yang juga terdiri dari berbagai iklim dan suhu.

Namun, untuk meningkatkan pasar 2TR-FFV, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terus meningkatkan performa mesin ini dan telah berhasil mengatasi salah satu kelemahannya yaitu sulit distater pada suhu dingin. 

“Ya kita telah berhasil mengatasi kelemahan tersebut, dengan melengkapi mesin 2TR-FFTV dengan sistem bahan bakar sub-tank dan sub-jet untuk menyuntikkan bensin murni pada awal mesin dijalankan. Setelah mesin mencapai temperatur yang dibutuhkan maka injeksi ECU (Electronic Control Unit) akan memindahkan konsumsi bensin ke konsumsi ethanol secara otomatis,” kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono dalam siaran persnya hari ini (7/7)

Melalui proyek IMV, Toyota Indonesia mulai memproduksi mesin tipe 1TR dengan kapasitas 2L dan 2TR dengan kapasitas 2.7L yang digunakan untuk Toyota Innova dan Toyota Fortuner.  Mesin ini memiliki standar emisi EURO 2 untuk pasar domestik serta EURO 4 dan EURO 5 untuk pasar global tergantung permintaan negara tujuan ekspor. 

Tingkat kandungan lokal mesin tipe TR produksi pabrik TMMIN telah mancapai angka 60% dan ekspornya telah merambah 12 negara di kawasan Asia, Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin. Mesin berbasis metal ini dikenal tangguh sehingga menjadi andalan kendaraan IMV seperti Fortuner, Innova dan Hilux. (mobil.otomotifnet.com)