Modif Lotus Excel, Excel-Ica

billy - Jumat, 1 Juli 2011 | 12:06 WIB

(billy - )


Jakarta - Jauh hari sebelum Lotus Excel 1987, milik Mr. D ini kelar, saya sudah wanti-wanti pada Didit Aditiawan, pemilik bengkel Newspeed untuk dapat menuliskan kisahnya di mobil.otomotifnet.com.

Hal ini bukan apa-apa, om Didit begitu banyak orang menyapanya, kalau bangun mobil itu biasanya memerhatikan detail pada modifikasi yang dilakukannya. Apalagi buat ubahannya kali ini, Didit memasukkan mesin 3S-GTE yang punya dimensi berbeda dengan standar Lotus.

Mengapa mesin 3S-GTE yang biasa ada di Toyota Celica GT-Four (ST165) atau MR2 (SW20) dipakai? Menurut Didit, mesin aslinya sulit dicari suku cadangnya. Secara kemampuan mesin 3S-GTE punya keandalan lantaran sudah dibekali dengan turbo.

Poin lainnya mobil 2 pintu lawas ini bakal lebih punya gengsi ketika memakai mesin yang cukup sohor di kalangan dunia modifikasi ini. “Mesin punya performa bagus dan sudah banyak terbukti di ajang kompetisi,” ungkap pria yang gemar fitness ini.

Karena yang dimasukan mesin dengan dimensi berbeda, utamanya pada bagian atas mesin yang ada intercooler (topmount) dan intake manifold, perombakan besar-besaran dilakukan. “Tadinya intake manifold di atas mesin, karena mentok dengan kap mesin, jalurnya diubah,” bilang Didit yang saat ini sedang banyak garap pembuatan sepeda fixie.

Proses ubahan pada intake manifold tergolong menarik, dari bentuk melengkung di atas mesin diubah menjadi bersisian dengan mesin. “Intake manifold dibuat ulang dari alumunium,” tukas Didit.

Caranya, dari intake manifold asli dipotong lalu disambung lagi sehingga bisa berada di sisi kiri kompartemen mesin. “Kita buat sendiri dengan las alumunium. Pengerjaan 4 hari,” bilang Didit.

Lalu, agar mesin bisa kokoh, dipakai mounting Cressida. “Kebetulan yang pas mounting Cressida ya kita pakai,” ungkap Didit.  Khusus untuk mounting gearbox-nya (Toyota Levin) memakai Toyota Kijang lawas. Berikutnya intercooler dibuat custom dan dipindahkan ke bagian depan mesin.

“Turbo pakai Garrett dengan boost sekitar 1 bar, aslinya lebih kecil dan boost di bawah 1 bar,” tukas pria dandy ini. Hasilnya sangat memuaskan kini ketika mau tutup kap mesin tak terganggu dengan intake manifold yang awalnya terlalu tinggi. Kerja keras yang luar biasa! (mobil.otomotifnet.com)

Di Fender Dan Sasis
   
Melongok ke kompartemen mesin Lotus ini, maka kita akan melihat pemandangan di mana tak ada kabel berseliweran. Langkah ini dilakukan lantaran Didit ingin menunjukkan cara bangun mobil yang rapi dan perfeksionis.

“Semua kabel yang ada di mesin dialihkan ke sasis dan lewat fender,” ungkap Didit. Agar tak terjadi korslet sambungan dan kabel dibuat ditata dengan rapi dan kuat. Hasilnya kabel benar-benar tak terlihat di atas kompartemen mesin.

Sambung Fiberglass

Bagian interior juga dilakukan perombakan ekstrem. Tak tanggung-tanggung satu dasbor Hyundai dipakai di mobil ini. “Modelnya bagus, untuk tipe Hyundai yang dipakai saya lupa,” ungkap Didit.

Namun karena ukurannya lebih pendek, dasbornya disambung sekitar 10 cm dari bahan fiberglass. “Kita potong di tengah lalu sambung pakai fiberglass,” cuap Didit. Biar rapi dasbor dibalut bahan kulit suede. Biaya pembuatan dasbor dan interior mencapai Rp 10 juta.

Sinergi Dengan Toyota

Lotus Excel Type 89 dibangun mulai dari 1982 sampai 1992 dengan mesin depan, penggerak roda belakang. Dasar desainnya mengacu pada Lotus Eclat.

Toyota bersinergi dengan Lotus untuk membantu proses kerja Supra. Selama periode ini Toyota memegang saham mayoritas di Lotus. Setelah itu saham Lotus dipegang General Motors.

Komponen Lotus dan Toyota banyak yang sama. Mesin orisinal Excel atau disebut Eclat Excel memakai transmisi W58, gigi pemindah, velg 14x7 inci dan hendel pintu yang dipakai Supra MK II yang dibuat dari tahun 1982-1986. Mesin yang sohor menggunakan alumunium ini menggunakan sistem DOHC 2.2 Lotus 912 Slant Four.